Selain Unicorn, inilah istilah-istilah ‘level’ dalam Startup

Level startup berdasarkan valuasi yang dimiliki

Istilah unicorn mulai ramai dibahas lagi setelah debat kedua Pemilihan Presiden Indonesia 2019. Tau kah kalian istilah ‘level’ apa saja yang digunakan dalam startup?

Secara singkat, valuasi merupakan nilai dari suatu startup. Nilai tersebut berdasarkan persetujuan antara founder dan investor. Valuasi dijadikan acuan untuk mengukur potensi suatu startup untuk berkembang.

Unicorn

Traveloka / Tech in Asia

Mengutip dari CNN.com, istilah Unicorn di dunia startup pertama kali diperkenalkan oleh pemodal kapital Aileen Lee pada tahun 2013. Lee menggunakan istilah unicorn untuk mendefinisikan perusahaan teknologi yang dinilai memiliki ide dan solusi tak biasa dengan valuasi lebih dari US$1 miliar.

Decacorn

Airbnb / Telegraph.co.uk

Mengutip dari Kumparan.com, istilah decacorn dibuat oleh Bloomberg pada 2015. Mereka mengatakan, “Itu adalah kata-kata yang dibuat berdasarkan pada makhluk yang tidak ada.”Xiaomi, Uber, Airbnb, Dropbox, WeWork, sampai SpaceX, adalah sejumlah startup yang sudah bernilai lebih dari 10 miliar dolar AS, walaupun valuasi tersebut kadang bisa terpangkas oleh berbagai hal.

Hectotorn

Google Office Indonesia / Tekno.Kompas.com

Hectotorn, dengan valuasi sebesar us$ 100 miliar. Seperti yang dikutip dari Kumparan.com, jika dilihat berdasarkan valuasi, maka Apple, Google, Microsoft, Facebook, Oracle, dan Cisco, pantas menyandang status hectocorn.

Berdasarkan riset CB Insight, hingga Januari 2019 ada lebih dari 300 unicorn di seluruh dunia. Di Asia Tenggara, sejauh ini ada tujuh unicorn, dan empat diantaranya berasal dari Indonesia. Yaitu, Bukalapak, Go-jek, Traveloka, dan Tokopedia.

Exit mobile version