2 Cara Jitu Sukseskan Bisnis Pariwisata dengan Digital Marketing

Indiekraf.com – Bisnis pariwisata menjadi bisnis yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Dilansir dari artikel oleh Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, disebutkan bahwa pariwisata telah dijadikan sektor penggerak ekonomi Indonesia oleh pemerintah di tahun 2020. Bisnis pariwisata juga merupakan bisnis yang tidak akan habis karena kebutuhan manusia terhadap hiburan dan rekreasi akan selalu ada, menurut Mekari Jurnal.

Karena potensinya yang besar ini, maka pengembangan dalam bisnis pariwisata merupakan hal yang patut untuk dipertimbangkan.

Indiekraf telah mengutip beberapa sumber tentang strategi apa saja yang bisa dilakukan dalam mengembangkan bisnis pariwisata, salah satunya adalah dengan strategi pemasaran (marketing) yang tepat dan efektif.

Pada dasarnya kegiatan marketing bisa dilakukan dengan berbagai cara, misal menyiarkan produk lewat televisi/radio, membuat brosur/pamflet informasi produk yang dijual, maupun melakukan penjualan/penawaran secara langsung melalui pramuniaga dan sejenisnya.

Walau cara-cara seperti ini masih digunakan hingga sekarang, tidak ada salahnya bila pebisnis mulai melirik strategi lain untuk dapat menjangkau pasar lebih luas. Misalnya, dengan digital marketing.

Dengan digital marketing, dilansir dari berbagai sumber, bisnis bisa lebih untung karena jangkauan pasar bisa meluas sehingga dapat berpotensi meningkatkan angka penjualan. Hal ini bisa sangat membantu karena proses marketing dilakukan secara global di internet, menggunakan media dan fasilitas berbasis teknologi yang tersedia.

Sumber gambar: Freepik

Ada 2 cara yang telah Indiekraf rangkum untuk dapat membantu bisnis pariwisata memulai berkembang dengan strategi digital marketing, simak di bawah ini!

1. Membuat Perencanaan Digital Marketing

Sumber Gambar: Freepik

Bisnis yang sukses tidak lepas dari perencanaan yang baik sebelum dieksekusi. Setiap bisnis memiliki strategi masing-masing dalam mengelola dan mengembangkan bisnisnya. Namun, dilansir dari artikel Gramedia Blog, setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam merencanakan penerapan digital marketing yang efektif.

Dua diantaranya adalah: menentukan tujuan dan melakukan riset mendalam.

Perlu diketahui dari awal apa yang menjadi tujuan menggunakan strategi digital marketing. Tujuan ini sebaiknya dibuat sedetail mungkin agar memudahkan pelaku bisnis dalam mengambil langkah strategi yang efektif.

Misalnya, ingin mengenalkan potensi tempat wisata kepada wisatawan yang lebih luas.

Maka yang bisa dilakukan di awal adalah riset mendalam tentang potensi apa saja yang dimiliki tempat wisata tersebut. Tekankan pada hal-hal istimewa yang ada di sana, misalnya akses yang mudah karena terjangkau angkutan umum, ada fasilitas toilet dan tempat ibadah, dan lainnya. Lalu berikan informasi tersebut kepada target pasar yang dituju.

Riset juga tentang tipe wisatawan seperti apa yang ingin dijangkau, misal wisatawan tidak hanya dari warga sekitar lokasi saja, tetapi meluas sampai ke luar kota.

Maka perlu diperhatikan juga wisatawan luar kota datangnya yang dari mana? Wisatawan dari daerah tertentu menginginkan tempat wisata seperti apa? Apakah tempat wisata yang ditawarkan mampu memenuhi permintaan tersebut?

Sisi demografis dan ciri dari wisatawan yang menjadi target jangkauan harus diketahui juga, agar nantinya strategi yang digunakan bisa sesuai dengan tujuan yang sebenarnya.

Kemudian menggunakan data yang telah terkumpul, bisa dilanjutkan dengan menentukan strategi apa yang bisa dilakukan untuk memasarkan produk/jasa yang ditawarkan.

2. Memanfaatkan Media dan Fasilitas yang Ada

Sumber Gambar: Freepik

– Media Sosial

Di era serba digital seperti ini, media sosial menjadi salah satu hal yang awam diketahui masyarakat. Tidak sedikit pengguna media sosial yang ada di internet, seperti yang We Are Social laporkan, dilansir dari Databoks, setidaknya ada 5,35 miliar pengguna internet dan 5,04 miliar pengguna media sosial di seluruh dunia per Januari 2024.

Bisa diperhatikan juga ada setidaknya 3,5 juta konten Instagram yang berkaitan dengan tempat wisata di Malang di bawah naungan hashtag exploremalang dan 137 ribu konten di bawah naungan hashtag exploremalangraya.

Ini menunjukkan bahwa media sosial bisa menjadi wadah untuk memasarkan produk/jasa dari para pebisnis karena banyaknya pengguna yang ada di sana.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam jasa fotografi, misalnya, dapat mengunggah hasil fotonya ke media Instagram agar untuk mengenalkan hasil jasanya kepada masyarakat.

UMKM yang bergerak di bidang kuliner, retail oleh-oleh, maupun jasa sewa kendaraan menuju lokasi wisata hingga penginapan, dapat menggunakan media sosial untuk memberikan informasi tentang daftar harga, foto produk mereka yang menarik, atau diskon dan promo pada masyarakat.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat konten-konten yang berpotensi viral dan interaktif, supaya dapat membantu masyarakat mengenal produk, lalu harapannya nantinya akan tertarik untuk membeli.

Melalui fasilitas yang disediakan oleh Shopee, Tokopedia, atau bahkan GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood, bisnis kuliner dan retail oleh-oleh yang awalnya hanya menjual produk secara tatap muka, bisa menggunakan fasilitas tersebut untuk menjangkau konsumen lebih luas dengan berdagang secara online.

Contoh lain yang lebih konkret, adalah adanya fasilitas angkutan pariwisata dari DAMRI yang dapat membawa penumpang dari Kota Malang menuju destinasi pariwisata di Kabupaten Malang.

Mulanya DAMRI menjual tiket secara langsung, tetapi sekarang sudah bisa membeli tiket lewat nomor yang bisa dihubungi atau dari aplikasi resmi DAMRI.

Perkembangan dari penjualan tiket secara tatap muka ke aplikasi ini dapat mempermudah calon wisatawan yang berlokasi jauh dalam mengakses layanan yang ditawarkan.

Hal ini bisa dimaknai sebagai perluasan jangkauan wisatawan yang mana nantinya berpengaruh secara positif juga dalam perkembangan bisnis perusahaan. Perusahaan bisa untung karena jasanya dikenal oleh masyarakat yang lebih luas dan dapat menarik wisatawan lain untuk ikut menggunakan jasanya juga.


Memperhatikan potensi sektor pariwisata di Malang yang besar, cara-cara tersebut bisa dijadikan sebagai pertimbangan langkah awal untuk memulai mengembangkan bisnis sektor pariwisata.

UMKM dan pemerintah setempat bisa menggunakan contoh-contoh tersebut untuk dapat saling membantu dan berkolaborasi agar ekosistem perekonomian kreatif di Malang ini terus terjaga.

Pastikan untuk menggunakan fasilitas dan teknologi yang ada sebagai alat bantu dalam mengembangkan bisnis agar semakin berkembang dan sukses.

Baca Juga :

Exit mobile version