Indiekraf.com – Belakangan ini, industri gim di Tanah Air terus meningkat pamor hingga performanya. Hal ini terhitung dari mulai tahun 2016 lalu sampai tahun 2020. Peningkatan yang cukup signifikan ini terjadi hingga menjadikan Indonesia sebagai pasar game terbesar di Asia Tenggara lho. Berkat hal ini, bakal diselenggarakan ajang bertajuk Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) lho. Keren banget, kan? Yuk simak berita lengkapnya.
Pertumbuhan Industri Game Indonesia dari Tahun ke Tahun
Dari tahun ke tahun, performa industri gim Indonesia terus meningkat. Adanya peningkatan ini ternyata berdampak pada industri pasar game dunia juga, lho. Dikutip dari USS Feed, dalam kurun waktu 2016 hingga 2020 kemarin, Indonesia berhasil mendapatkan setidaknya 1,1 miliar USD. Angka tersebut setara dengan Rp15,7 triliun. Dengan perolehan tersebut, Indonesia disebut juga sebagai pasar game terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, Indonesia juga menempati peringkat ke-17 di dunia untuk perolehan tersebut. Tercatat bahwa ada sebanyak 52 juta penduduk di Tanah Air yang merupakan pemain gim atau gamer. Keren banget, ya?
Indonesia Game Developer Exchange: Ajang Pengembangan Game Indonesia
Informasi ini ternyata mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI). Kedua pihak akan berkolaborasi untuk memberikan sebuah ajang spektakuler. Ajang tersebut tak lain adalah Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021. Dalam ajang tersebut juga ada program menarik seperti IGDX Business, IGDX Academy hingga IGDX Career dan Conference.
Isi dari program-program tersebut adalah pelatihan, pendampingan, pengembangan sampai perluasan jaringan di bidangnya. Hal ini akan bermanfaat untuk pertumbuhan industri game Indonesia, terutama untuk para developer lokal. I Nyoman Adhiarna sebagai Direktur Ekonomi Digital, Kominfo RI pun memberikan pernyataan tentang ajang keren ini.
Dilansir dari DetikNET, ia mengatakan “Dengan harapan, selepas kegiatan IGDX 2021, para game developer Tanah Air akan naik level menjadi lebih baik, dari segi pengembangan produk maupun pengaturan entitas bisnis yang lebih profesional dan mumpuni,”.
