Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Digital KreatifInsightPelaku KreatifReview Startup

Inovasi Nyata Startup AI Malang, Bisa Bantu-bantu UMKM sampai Bikin Peternak Untung!

Oleh: Izra Putri Wayusra

Indiekraf.comSiapa bilang teknologi canggih cuma bisa lahir dari kota besar? Di Malang, kota yang terkenal adem dan santai ini, ternyata banyak banget startup lokal yang lagi serius ngulik kecerdasan buatan (AI) buat bantuin hidup jadi lebih gampang. Bukan cuma soal chatbot yang bales pesan otomatis, tapi juga ada kandang ayam pintar yang bikin peternak makin cuan, layanan SEO berbasis AI buat naikin UMKM, sampai ruang belajar komunitas yang ngajarin AI ke siapa aja. Yuk, kita inovasi mereka satu-satu! 

Kandang Ayam Pintar Ala Chickin Indonesia: Teknologi yang Bikin Peternak Makin Cuan!

Kalau biasanya kita dengar soal teknologi AI cuma dipakai buat chatbot atau robot canggih, Chickin Indonesia justru membuktikan hal sebaliknya. Startup asal Malang ini berhasil menggabungkan teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan untuk menciptakan kandang ayam broiler yang pintar! Melalui aplikasi di HP, para peternak bisa memantau suhu kandang, kelembaban udara, hingga konsumsi pakan secara real-time. Sekarang nggak perlu lagi keliling kandang seharian, cukup buka aplikasi, semua data sudah tersaji rapi di layar. 

Melansir dari Liputan6, teknologi dari Chickin bisa membantu peternak menghemat biaya operasional hingga Rp 3.000 per ekor ayam. Kebayang nggak sih, kalau dalam satu kandang ada 30.000 ekor? Itu artinya bisa hemat puluhan juta rupiah dalam satu kali panen! Selain itu, Chickin punya fitur unggulan seperti CI-Touch! yang bisa mengatur suhu kandang otomatis, serta Chickin App yang memungkinkan pencatatan harian dan konsultasi langsung dengan pakar peternakan. Jadi meskipun peternaknya berada di pelosok desa, teknologi tetap bisa mereka akses dengan mudah.

Sampai hari ini, Chickin telah menjangkau lebih dari 9.000 peternak dan mengelola sekitar 31 juta ekor ayam di seluruh Indonesia. Bayangkan jika inovasi ini diterapkan secara merata di seluruh wilayah bukan cuma peternaknya yang makin sejahtera, tapi juga pasokan ayam lokal jadi lebih kuat. Inovasi seperti inilah yang bikin kita optimis kalau masa depan pangan Indonesia bisa ditopang oleh teknologi lokal yang cerdas dan berdampak.

cmlabs: Dorong UMKM Naik Kelas Lewat SEO & AI

cmlabs adalah salah satu startup lokal yang menggabungkan kecanggihan AI dengan strategi Search Engine Optimization (SEO). Mereka berfokus membantu pelaku UMKM dan brand lokal agar bisa bersaing secara digital supaya bisa tampil di halaman pertama Google. Startup ini menyediakan layanan SEO menyeluruh, mulai dari audit teknis, riset kata kunci otomatis, hingga optimasi on-page dan off-page. Semua proses dilakukan berbasis data, jadi hasilnya lebih terukur, efisien, dan sesuai kebutuhan masing-masing klien.

Menariknya, cmlabs bukan hanya perusahaan jasa digital biasa. Sejak membuka kantor cabang di Malang pada 2019, mereka aktif menjaring talenta muda dan memperkuat jejaring komunitas startup di Jawa Timur. Mereka juga rutin terlibat dalam berbagai pelatihan, seperti workshop SEO di detikCourse dan kolaborasi dengan komunitas digital Malang, STASION.

Melansir dari Hipwee, di tahun kelima perjalanannya, cmlabs menegaskan komitmen untuk memperkuat ekosistem teknologi lokal sekaligus membuka gerbang menuju kesempatan global. Hal ini mereka wujudkan lewat kolaborasi strategis, pengembangan produk SEO tools berbasis AI, serta partisipasi aktif dalam berbagai event industri digital.

Visi mereka nggak cuma fokus pada pasar lokal, tapi juga ekspansi ke Asia Tenggara dengan fondasi R&D yang solid. Kini, cmlabs membuktikan bahwa dengan dukungan teknologi dan semangat kolaboratif, startup lokal juga bisa membawa dampak besar hingga ke level global.

Nortis AI: Startup Lokal yang Dorong Literasi AI Lewat Aksi Nyata

Di tengah geliat perkembangan teknologi kecerdasan buatan di Malang, Nortis AI muncul sebagai salah satu startup yang patut dilirik. Berbasis di kota kreatif ini, Nortis mengusung misi edukatif dan pemberdayaan masyarakat lewat teknologi AI yang aplikatif, humanis, dan mudah diakses. Salah satu program unggulan mereka adalah AI Opportunity Learning, event bulanan yang jadi ruang belajar terbuka bagi siapa saja yang ingin memahami dan memanfaatkan AI.

Dalam setiap sesinya, peserta bisa belajar langsung dari para praktisi tentang konsep dasar AI, perkembangan tren teknologi, sampai penerapan nyata dalam UMKM, pendidikan, dan isu sosial. Jadi bukan cuma teori, tapi benar-benar menyentuh kebutuhan di lapangan.

AI Opportunity Batch 2 yang diselenggarakan oleh Nortis AI – Sumber foto: nortis.ai via Instagram

Nggak berhenti di situ, Nortis juga aktif menggandeng UMKM lokal dan mahasiswa untuk berkolaborasi dalam pengembangan solusi berbasis AI. Lewat pendekatan inklusif, mereka memastikan bahwa teknologi bukan cuma milik mereka yang ‘melek digital’, tapi juga bisa diakses oleh pelaku usaha kecil hingga komunitas kampus. Kabar baiknya, program ini nggak cuma di Malang saja. Nortis berencana memperluas AI Opportunity Learning ke berbagai kota di Indonesia agar literasi teknologi makin merata, dan generasi muda siap menyambut masa depan digital dengan percaya diri. 

Dengan semangat kolaboratif dan fokus pada pemberdayaan, Nortis AI membuktikan bahwa startup teknologi juga bisa jadi jembatan perubahan, bukan cuma untuk industri, tapi untuk masyarakat luas.

STASION & Malang Creative Center: Ekosistem Hebat di Balik Startup AI Malang

Di balik kemajuan startup AI di Malang, ada ekosistem yang kuat dan saling mendukung. Dua diantara pilar utamanya adalah STASION dan Malang Creative Center (MCC). Kehadiran keduanya termasuk menjadi pondasi penting dalam mendorong inovasi teknologi dan kreativitas lokal.

Malang Creative Center (MCC) diresmikan pada 22 September 2023 oleh Pemkot Malang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Malang. Melansir dari detik.com, MCC didesain sebagai ruang kolaborasi bagi pelaku industri kreatif dan digital. Gedung ini nggak cuma jadi tempat keren untuk pameran dan workshop, tapi juga merupakan pusat aktivitas komunitas dan pengembangan startup. Dari festival film sampai pelatihan digital, MCC jadi titik temu ide-ide kreatif yang terus tumbuh di kota ini. 

Sementara itu, STASION (Startup Singo Edan) adalah komunitas teknologi yang sudah hadir sejak 2011. Komunitas ini menjembatani kampus, pelaku industri, dan pemerintah. STASION aktif bikin acara, mentoring, dan jadi ruang berbagi ilmu untuk para founder muda. Menurut laporan dari Radar Malang, mereka bahkan sudah menjalin kerja sama dengan Kemenkominfo dan sedikitnya 12 perguruan tinggi untuk memperkuat ekosistem digital di Malang. 

Sinergi MCC sebagai ruang fisik, STASION sebagai penggerak komunitas, ditambah dukungan dari kampus dan pemerintah daerah, jadi kunci kenapa startup AI lokal seperti Chickin, cmlabs, hingga Nortis bisa tumbuh subur. Ekosistem ini nggak cuma mencetak inovator, tapi juga membuka jalan Malang untuk tampil di kancah nasional bahkan sampai internasional. 

Startup Lokal, Potensi Global: Startup World Cup Regional Malang 2025

Dari inovasi teknologi di kandang ayam pintar hingga kolaborasi kampus dan komunitas digital, geliat startup lokal di Malang membuktikan bahwa potensi daerah tak bisa dipandang sebelah mata. Ekosistem yang aktif, kolaboratif, dan adaptif terhadap teknologi seperti AI telah melahirkan banyak solusi kreatif yang menjawab tantangan nyata di masyarakat.

Melihat potensi besar tersebut, tak heran jika Malang dipercaya menjadi tuan rumah ajang bergengsi tingkat dunia: Startup World Cup Regional 2025. Acara ini membuka peluang besar bagi startup lokal untuk menampilkan inovasinya di panggung global, bahkan berkesempatan membawa pulang investasi miliaran rupiah. Ajang ini menyiapkan talenta lokal untuk bersaing di panggung global dengan total hadiah investasi sebesar USD 1 juta dan kesempatan tampil di Grand Final di Silicon Valley 

Rangkaian acara meliputi bootcamp, mentoring, pitching competition, dan startup expo yang dirancang agar para startup siap menghadapi investor internasional. Kick-off rencananya dimulai pada 20 Juni 2025, dengan puncak acara pitching finale di 18 Juli 2025 di Malang Creative Center

Melalui event ini, startup lokal Malang diberi panggung untuk memperluas jejaring, meningkatkan visibilitas, dan tampil di hadapan investor internasional untuk menunjukkan bahwa inovasi berbasis AI dan teknologi dari daerah memang memiliki potensi mendunia.

Bukan Cuma Chatbot, tapi Masa Depan Indonesia

Jadi, kalau selama ini kamu kira AI cuma soal chatbot yang bales pesan otomatis, saatnya ubah cara pandang. Startup-startup lokal dari Malang sudah membuktikan kalau teknologi ini bisa dipakai untuk hal-hal yang jauh lebih bermakna mulai dari ngatur kandang ayam, bantu UMKM naik kelas, sampai ngajarin AI ke generasi muda.

Mereka nggak cuma ikut tren, tapi nyelesain masalah nyata dan memberdayakan banyak orang. Dengan pendekatan yang humanis, kolaboratif, dan berbasis data, inovasi mereka pelan-pelan mampu membentuk masa depan yang lebih cerah.

Siapa sangka, langkah besar menuju masa depan Indonesia justru dimulai dari tempat-tempat sederhana seperti kandang ayam pintar, ruang komunitas kreatif, atau layar laptop anak muda di Kota Malang. 

Kini tinggal kita, generasi berikutnya, yang menentukan apakah ingin jadi penonton atau ikut terlibat dalam perubahan ini. Karena masa depan Indonesia bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal siapa yang berani bergerak lebih dulu.

Baca juga:

Ketika Imajinasi Diambil Alih, AI Sekarang Bisa “Niru” Karya Seni Ternama
DOT Indonesia Akuisisi BikinRindu, Perkuat Posisi sebagai Perusahaan Teknologi Digital Berbasis AI
Kumpulkan Para Pelaku EKraf, MCF Gelar Halal Bihalal
Tanda – Tanda Startup Sukses Versi Direktur Telkom
Final Destination dan Ketakutan Sejuta Umat, Kok Bisa Bikin Parno, ya?

Show More

Related Articles

Back to top button