Indiekraf.com – Pada era modern seperti sekarang ternyata masih terdapat beberapa masyarakat yang menganggap bahwa jasa seorang arsitek masih kurang dibutuhkan. Khususnya pada saat ingin membuat rumah. Alih-alih mau membayar jasa arsitektur, masih banyak masyarakat yang ternyata lebih fokus menggunakan dananya untuk membeli material bahan.
Hal tersebut disampaikan oleh Faiza Tri Rahmawati atau yang biasa disapa dengan Icha, Founder dari OTRA Arsitek pada acara Malang Good Works Podcast #21. “Sebagai seorang arsitek, kita juga harus mencari cara bagaimana menyadarkan masyarakat akan pentingnya arsitektur. Kadang masih banyak masyarakat yang berfikir jika jasa seorang arsitek masih kurang dibutuhkan,” ujarnya.
Baca juga Mappaturi : Arsitektur Juga Bagian Dari Ibadah | Malang Good Works Podcast #19
Padahal, arsitektur memiliki peran penting dalam sebuah proses pembangunan, salah satunya adalah pada tahap perencanaan. Ini bisa dibilang adalah tahapan yang krusial dalam proses pembangunan sebuah rumah. “Membangun rumah itu adalah untuk jangka panjang. Kalau tidak merencanakan diawal, maka penyesalannya itu tiada akhir,” ujar Icha.
Baca juga Arsitektur Sebagai Tolak Ukur Kemajuan Sebuah Kota | Malang Good Works Podcast #20
Bahkan telah terbukti jika kita tidak memiliki perencanaan yang baik, maka kedepannya kita akan dihadapkan dengan sesuatu yang tidak terduga. Sudah banyak orang yang memiliki pengalaman yang tidak baik saat membangun sebuah rumah, memilih untuk langsung “terjun” membangun. Akhirnya, banyak hal yang tidak sesuai. Ketika berbicara mengenai biaya, maka hal ini mungkin dapat menyebabkan pembengkakan yang besar.
Semua orang setidaknya pasti memiliki keinginan untuk memiliki rumah yang diimpikan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan perencanaan yang bagus sebelum membangun rumah. Ini bisa dimulai dengan menggunakan jasa seorang arsitek.
Sesuai dengan nama perusahaannya, Icha ingin memberikan sebuah transformasi yang baik terhadap setiap clientnya. “OTRA itu singkatan dari omah (rumah) transformasi, jadi kita pingin jadi wadah dari transformasi yang lebih baik,” jelasnya.
Di dunia konstruksi yang didominasi oleh laki-laki, ternyata perjalanan karir Icha sebagai seorang arsitek perempuan mendapatkan banyak keuntungan. “Kita kadang merasakan posisi client saat kita sebagai cewek, ada trust yang beda terhadap cowok (arsitek). Cewek itu terlihat lebih teliti,” jelasnya. Ini membuat dirinya semakin yakin untuk terus berkarir sebagai seorang arsitek kedepannya.
Penulis: Achmad Faridul Himam
