Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Opini KreatifTak Berkategori

Kreatif Mental Tempe!

Mental tempe? Apaan sih

Kreatifitas ‘Mental Tempe’

Wohoo mungkin banyak yang ke ‘triggered’ dengan judul di atas. Tapi saya memang sengaja biar jadi click bait hahaha….

Ya wajar kalau ada yang ke triggered alias tersinggung. Karena bagi banyak yang senior istilah ‘mental tempe’ merujuk pada sesuatu yang negatif.

Biasanya untuk mengatai seseorang yang tidak memiliki mental yang kuat dalam menghadapi cobaan dan kenyataan hidup… Eh ciyee.

Hal ini merujuk pada tempe yang dulu sering disebut makanan murahan.

Lha apa hubunganya sm kreatifitas yang lagi viral di Malang gara-gara….?

Hehehe karena menurut saya justru pelaku industri kreatif ini harus bisa bermental seperti tempe dan berpikiran kayak tempe.

Wes a tambah nggalambyar jare wong Malang..

Kenapa???

Tempe sendiri merupakan makanan yang sangaaaat merakyat dengan harga yang luarbiasa terjangkau dan bisa ditemui dimanapun.

Tempe yang juga bisa dibilang salah satu komoditi khas Malang ini, jelas merupakan hasil pemikiran kreatif para pendahulu kita. Dilansir dari Historia, tempe sudah diketahui keberadaannya dan dibuat sejak abad ke-16 di Jawa.

Yup artinya tempe lahir dari buah kreatifitas leluhur kita.

Kemudian berikutnya dari segi manfaat. Dilansir dari hallosehat, ternyata bahwa tempe punya 5 manfaat yang bagus bagi kesehatan. Yaitu:
1. Sumber protein yang lebih kaya dari daging
2. Sumber kalsium yang lebih kaya dari susu sapi
3. Satu-satunya sumber vitamin B12 dari nabati
4. Anti oksidan
5. Baik untuk bayi dan anda yang sedang diet ( termasuk saya kyknya hehehe)

Wuiih keren ya manfaat tempe, walau katanya ‘receh’ tapi mantap manfaatnya.

Hal ini juga yang harus dimiliki pelaku industri kreatif. Kaya manfaat, dan kalau di Malang Alhamdullilah para pelaku nya sudah selalu bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Selanjutnya. Tempe juga merupakan komoditas yang bisa dijangkau oleh semua orang, karena harganya yang murah, dan mampu jadi penggerak roda ekonomi. Lihat aja kalau harga kedelai impor lagi naik, pasti heboh dan jadi bahan pemberitaan yang hangat. Ini menunjukkan positioning tempe yang penting di masyarakat.

Sifat seperti ini, yaitu mudah dimanfaatkan dan dibutuhkan masyarakat banyak, saya kira juga harus dimiliki oleh para pelaku industri kreatif. Agar mereka selalu bisa memiliki spirit untuk bisa selalu bermanfaat untuk masyarakat. Karena apapun bentuknya, industri kreatif diharapkan bisa menjadi lokomotif bagi gerbong ekonomi. Nuwunsewu ya om Amar Alpabet, ta pinjem kata-katanya.

Kemudian yang terakhir tempe sebagai komoditas kreatif sub sektor kuliner yang lahir berabad-abad lalu, ternyata punya daya tahan luar biasa. Karena hingga sekarang masih tidak kehilanggan fans nya.

Daya tahan ini, kalau saya mengacu yang ada di Malang. Muncul karena, tempe mampu dengan dinamis mengikuti perkembangan zaman, dan terbuka untuk berkolaborasi.

Ya, di Malang tempe ga hanya bongkahan yang digoreng dengan garam begitu saja. Namun banyak sekali olahannya yang selalu muncul. Mulai dari dibuat kripik, kue, coklat, bahkan diaplikasikan ke puding, dan ini saya yakini masih akan berkembang trrus. Karena tempe sudah ada di tangan yang tepat di Kota Malang, yang merupakan Kota Kreatif dengan penduduknya yang juga kreatif2.

Nah, sebagai pelaku industri kreatif, kita juga bisa seperti tempe yang mudah berkolaborasi dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga karya kita masih bisa akan bertahan dengan gerusan zaman.

Ya sebagai pelaku di ekonomi dan industri kreatif, dalam pemahanan saya sifat- sifat seperti di atas sangat perlu ditanamkan. Karena industri kreatif merupakan industri yang punya dinamika luas

Jadi bagaimana gaees apa kita yang ada di lingkaran industri kreatif sudah siap ‘Bermental Tempe?’

Show More

Related Articles