Indiekraf.com – Matic.or.idย – Jakarta (10/9) Desa Wisata di Kabupaten Malang kembali meraih prestasi di tingkat nasional, kali ini giliran Desa Wisata Sanankerto, Kec. Turen yang mendapatkan gelar Desa Wisata Terbaik di Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Kampanye Sadar Wisata 5.0 sendiri adalah program pendampingan dan pelatihan yang fokus pada pengembangan SDM di Desa Wisata. Setelah di tahun 2023 ada tiga Desa Wisata yang mendapatkan program ini yaitu Desa Wisata Wringinanom, Desa Wisata Poncokusumo dan Desa Wisata Jeru maka di tahun 2024 ini ada Desa Wisata Sanankerto yang mendapatkan kesempatan mendapatkan program ini.
Pada program KSW 5.0 tahun 2024 ada 10 Desa Wisata yg di intervensi & didampingi oleh Kemenparekraf dalam Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 dan 3 Desa Wisata akhirnya ditetapkan sebagai Desa Wisata Terbaik KSW 5.0 Tahun 2024.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang serta Local Champion Desa Wisata Sanankerto.
Desa Wisata Terbaik KSW 5.0 Tahun 2024, adalah:
1. Desa Wisata “Boonpring” Sanankerto, Kabupaten Malang, Jawa Timur
2. Desa Wisata Ranupane Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
3. Desa Wisata Jagalan Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta
Kadisparbud Kab.Malang, Purwoto, S. Sos., M. Si mengatakan “Terpilihnya Desa Wisata Sanankerto sebagai Desa Wisata Terbaik Program KSW 5.0 harus bisa menjadi penyemangat bagi pengelola Desa Wisata Sanankerto dalam upaya terus meningkatkan kompetensi dan kualitas dirinya dalam mengelola Desa Wisata dan memberikan layanan prima kepada wisatawan.
Prestasi yang telah diraih oleh Sanankerto ini juga harus dimiliki oleh Desa Wisata yang lainnya di Kabupaten Malang serta menjadi pelecut dalam meningkatkan kualitas SDM dan pelayanan kepada wisatawan yang datang, sehingga wisatawan yang datang akan memiliki pengalaman dan kesan yang baik selama berwisata di desanya masing – masing”, tutupnya. (Why)
