Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Digital KreatifIndustri KreatifInsightKabar KreatifTips Kreatif

WFO, WFH, atau WFA? Yuk, Cari Tahu Mana yang Paling Cocok Buat Kamu!

oleh: Izra Putri Wayusra

Indiekraf.com – Pandemi COVID-19 lalu nggak cuma mengubah gaya hidup, tapi juga cara kita bekerja. Dulu, hampir semua orang wajib datang ke kantor (WFO). Tapi sejak pandemi, kerja dari rumah alias Work From Home (WFH) jadi pilihan utama. Nah, sekarang muncul lagi tren baru yang makin populer. Work From Anywhere (WFA), di mana kamu bisa kerja dari mana saja asal ada internet yang stabil!

Di tengah perubahan ini, banyak istilah baru bermunculan, terutama WFO, WFH, dan WFA. Supaya nggak makin bingung dan bisa paham bedanya, yuk kita bahas satu per satu!

Kenalan Dulu, Apa Sih Bedanya WFO, WFH, dan WFA?

Istilah WFO, WFH, dan WFA sekarang makin sering terdengar di mana-mana, tapi apa sih sebenarnya bedanya?

WFO – Work From Office

Ilustrasi suasana kerja di kantor (WFO). Sumber: Getty Images.

Ini sih model kerja klasik yang udah dikenal sejak lama. Kamu ngantor tiap hari, duduk di meja sendiri, ngobrol langsung sama bos atau teman kerja, bahkan bisa sekalian ngopi bareng. Kerjanya disiplin dan suasananya teratur banget karena semuanya kumpul di satu tempat. Cocok buat yang suka interaksi langsung dan suasana kerja yang ‘hidup’.

WFH – Work From Home

Ilustrasi suasana kerja dari rumah (WFH). Sumber: Longevity Technology

Nah, ini yang booming banget pas pandemi kemarin. Kerja dari rumah, bisa santai pakai piyama, tapi tetap harus fokus dan produktif, ya! Semua komunikasi diganti lewat Zoom, email, atau chat. Enaknya, kamu bisa hemat waktu perjalanan dan lebih dekat sama keluarga. Tapi, kadang juga bisa bikin kamu gampang terdistraksi sama hal-hal di rumah.

WFA – Work From Anywhere

Gaya kerja fleksibel seperti Work From Anywhere (WFA) semakin diminati generasi modern. Sumber: kitalulus.com

Kalau ini levelnya lebih joss lagi! Kerja nggak harus dari rumah aja, tapi bisa dari mana saja, bisa dari kafe favorit atau rumah nenek di kampung. Asal ada koneksi internet yang stabil, kamu bebas banget atur tempat kerja sesuka hati. Cocok buat kamu yang doyan eksplorasi dan butuh suasana baru biar makin semangat!

Jadi, ketiga model kerja ini punya kelebihan masing-masing yang bisa disesuaikan sama gaya hidup dan kebutuhan.

Pilih Mana, Ya? Kelebihan dan Kekurangan Gaya Kerja Masa Kini

Kalau ngomongin soal cara kerja, pasti kamu sering mikir, mana sih yang paling oke antara WFO, WFH, atau WFA Nah, tiap-tiap model punya kelebihan dan tantangan uniknya sendiri. Yuk, kita kulik bareng-bareng supaya kamu bisa nemuin yang paling pas buat gaya hidup dan kebutuhan kamu!

WFO – Work From Office

Ilustrasi suasana kerja di kantor (WFO). Sumber: SHRM

WFO adalah cara kerja yang paling tradisional, di mana kamu datang ke kantor dan bekerja di tempat yang sudah disediakan. Keuntungannya, komunikasi jadi jauh lebih lancar karena kamu bisa ngobrol langsung sama bos atau teman kerja tanpa harus ribet chat atau video call. Suasana kantor yang teratur juga bikin ritme kerja kamu tetap stabil dan produktif. Selain itu, fasilitas kantor biasanya lengkap, jadi kamu bisa fokus kerja tanpa gangguan soal teknis.

Namun, WFO juga punya sisi kurang asyiknya. Kamu harus siap keluar biaya tambahan buat transportasi dan makan siang, belum lagi capeknya menghadapi macet atau perjalanan jauh. Jam kerja yang ketat juga bikin fleksibilitas waktumu terbatas. Belum lagi, tekanan lingkungan kantor kadang bikin stres makin mudah mampir.

WFH – Work From Home

Ilustrasi suasana kerja dari rumah (WFH). Sumber: Institute for Fiscal Studies

WFH jadi solusi favorit banyak orang, apalagi selama pandemi kemarin. Kerja dari rumah bikin kamu hemat waktu dan biaya karena nggak perlu bolak-balik kantor. Kamu juga bisa lebih fleksibel dalam mengatur jadwal kerja, mulai pagi atau sore, sesuai mood dan kebutuhan pribadi. Plus, tentu saja, kamu jadi punya lebih banyak waktu buat keluarga dan diri sendiri.

Tapi, ada tantangan yang nggak kalah penting, kamu bakal mudah banget terdistraksi sama lingkungan rumah entah itu anak, TV, atau hal-hal lain yang bikin fokus buyar. Interaksi sosial juga berkurang karena komunikasi cuma lewat online aja. Yang paling tricky, kadang sulit banget pisahin waktu kerja sama waktu santai, jadi kamu merasa seolah lagi kerja terus tanpa benar-benar istirahat.

WFA – Work From Anywhere

Kerja dengan latar pegunungan atau pemandangan terbuka. Sumber: Cosmo Politan

Nah, yang lagi booming banget sekarang adalah WFA kerja dari mana saja. Gaya kerja ini super fleksibel karena kamu bebas pilih tempat kerja, mau dari rumah, kafe, pantai, atau bahkan luar negeri, selama ada koneksi internet yang stabil. Fleksibilitas ini nggak cuma bikin kamu nyaman, tapi juga bisa memicu kreativitas karena suasana baru yang menyegarkan ide-ide. Kamu juga jadi lebih efisien karena nggak perlu buang waktu buat perjalanan ke kantor.

Namun, perhatikan kalau WFA juga menuntut kesiapan ekstra. Kamu harus siap bergantung penuh sama teknologi, jadi kalau internet atau perangkat bermasalah, pekerjaan bisa berisiko tersendat. Jam kerja yang nggak teratur juga bisa bikin kamu susah jaga konsistensi. Belum lagi, risiko merasa kesepian karena minimnya interaksi sosial bisa memengaruhi mood dan kesehatan mental juga.

Gimana Sih Perusahaan Raksasa Nerapin WFO, WFH, dan WFA?

Dengan model kerja yang beragam seperti ini, alangkah serunya jika perusahaan pun jadi punya banyak opsi yang diterapkan pada pekerjanya. Yuk, intip beberapa contoh perusahaan raksasa dalam menerapkan WFO, WFH, atau WFH!

Gedung kantor pusat HSBC. Sumber: Reuters

Mulai dari HSBC, bank global ini memilih jalur klasik dengan mewajibkan karyawan masuk kantor minimal 60% dari waktu kerja mereka. Melansir dari dimsumdaily.hk, HSBC bahkan menerapkan kebijakan tegas di mana karyawan yang sering absen dari kantor bisa kena potong bonus. Mereka percaya, bekerja di kantor membuat karyawan lebih fokus dan mudah terkontrol sehingga hasil kerja lebih maksimal.

Ilustrasi rapat virtual antara tim kantor dan pekerja jarak jauh. Sumber: Forbes

Di sisi lain, ada Cisco Systems yang sukses dengan model Work From Home. Sebagaimana yang dipaparkan newsroom.cisco.com, sebanyak 83% karyawan Cisco merasa komunikasi jadi lebih baik dengan fleksibilitas WFH, dan 69% mengaku produktivitas mereka justru meningkat. Bahkan, banyak karyawan mengungkapkan bahwa kualitas kerja mereka juga naik berkat kebebasan ini. Jadi, WFH bukan cuma nyaman tapi juga efektif bagi banyak perusahaan teknologi.

Ruang rapat modern di kantor Spotify. Sumber: edmtunes.com

Nah, kalau kamu pengen contoh perusahaan yang benar-benar mengadopsi konsep WFA, coba lihat Spotify. Melansir dari amazingworkplaces.co, Spotify memberikan kebebasan penuh kepada karyawannya untuk bekerja dari mana saja mau di rumah, coworking space, bahkan luar negeri! Hasilnya? Mereka berhasil menarik talenta global yang beragam dan para karyawan pun merasa jauh lebih puas dengan fleksibilitas tersebut. Spotify membuktikan kalau WFA bisa jadi kunci untuk menjaga kebahagiaan sekaligus produktivitas karyawan.

Jadi, dari ketiga contoh perusahaan ini, kita bisa lihat kalau tiap model kerja punya cara dan alasan tersendiri yang membuatnya efektif. Tinggal disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan perusahaan serta karyawannya!

Apa Kata Karyawan? Fleksibilitas dan Work-Life Balance Jadi Prioritas

Visualisasi keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi yang digambarkan dengan balok kayu bertuliskan “WORK” dan “LIFE”. Sumber: hult.edu

Kalau ngomongin soal tren kerja zaman sekarang, fleksibilitas jadi salah satu kata kunci yang paling sering muncul. Melansir dari RRI, sekitar 34% karyawan memilih Work From Anywhere (WFA) karena mereka bisa kerja dari mana saja tanpa harus terikat ke kantor. Kebebasan ini bikin pekerjaan terasa lebih nyaman dan sesuai dengan gaya hidup modern yang serba dinamis.

Selain itu, survei besar-besaran dari ADP yang melibatkan 32.000 pekerja juga menunjukkan fakta menarik bahwa 64% dari mereka mengaku bakal mempertimbangkan untuk resign kalau dipaksa kembali ke kantor penuh waktu. Wah, ini jadi sinyal kuat bahwa model kerja hybrid gabungan antara WFO dan WFH bukan cuma tren tapi kebutuhan!

Bahkan, perusahaan yang menerapkan kebijakan fleksibel ini justru mengalami pertumbuhan pendapatan sampai empat kali lebih cepat dibanding yang ketat soal kehadiran di kantor, menurut laporan BenefitHub.

Di Indonesia sendiri, pentingnya keseimbangan antara kerja dan hidup pribadi juga makin diperhitungkan. Data dari Tempo mengungkapkan bahwa 43% responden menempatkan work-life balance sebagai prioritas utama saat memilih pekerjaan. Jadi, gak heran kalau model kerja yang ngasih ruang buat fleksibilitas makin diminati, karena bikin hidup dan kerja bisa jalan barengan dengan lebih happy!

Rekomendasi Sistem Kerja: Pilih yang Paling Pas Buat Kamu!

Kalau kamu tipe yang suka disiplin dan kerja bareng tim secara langsung, WFO bisa jadi pilihan tepat karena suasana kantor yang bikin koordinasi lebih gampang dan ritme kerja tetap stabil.

Tapi, kalau kamu lebih butuh kenyamanan dan suasana kerja yang tenang tanpa harus ke luar rumah, WFH sangat cocok buat kamu yang pengen lebih fleksibel dan punya waktu lebih banyak untuk keluarga atau diri sendiri.

Nah, buat kamu yang doyan traveling dan pengen kerja sambil jalan-jalan, WFA adalah impian yang bisa diwujudkan dengan kebebasan kerja dari mana saja, asal internet lancar, tentunya.

Untuk perusahaan juga penting banget menyesuaikan sistem kerja yang dipilih dengan kultur dan kebutuhan timnya. Jangan sampai cuma ikut-ikutan tren tanpa mempertimbangkan kesiapan dan kemampuan internal.

Pada akhirnya, nggak ada satu pun model kerja yang paling benar atau paling keren. Adanya adalah sistem kerja yang paling cocok buat kamu atau organisasi tempat kamu beraktivitas yang dapat menunjang produktivitas dan tentu saja kenyamanan kerja. Kalau kamu lebih suka kerja model gimana nih?

Baca Juga!

Show More

Related Articles

Back to top button