Komunitas Startup Singo Edan atau STASION kembali hadir dengan acara STASION FESTIVAL 4. Acara ini sudah berlangsung yang keempat kalinya dengan tujuan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada masyarakat terutama bagi para startup digital enthusiast di Kota Malang. Acara ini mengusung banyak sekali kegiatan yang positif, salah satu dari rangkaian kegiatannya yaitu STASION TALK. STASION TALK menghadirkan beberapa tema menarik, tema pertama yang diangkat adalah “Founder Talks-Build A Digital Business & Team Building”.
STASION TALK rangkaian pertama telah dilaksanakan pada hari Jumat, 6 November 2020 lalu. Acara ini diangkat untuk membahas lebih lanjut terhadap bagaimana membangun sebuah bisnis digital, menghadapi permasalahan yang sering terjadi pada pengembangan bisnis digital dan bagaimana cara membangun tim yang solid. Acara ini terselenggara secara online, menggunakan virtual meeting yakni aplikasi Zoom.
Acara ini diisi oleh pembicara yang kompeten dalam bidangnya. 3 pembicara yang menjadi narasumber dalam tema kali ini adalah Amar Alpabet, selaku CEO Profile Image Studio, Revandi M., selaku CEO Glovory, dan M. Miftahul Huda, selaku CEO Inagata Technosmith. Dihadiri dari berbagai kalangan peserta mulai dari mahasiswa hingga pelaku startup. Peserta dari berbagai daerah juga turut hadir meramaikan acara ini. Antusiasme peserta sangat tinggi, tercatat dari yang mengikuti talkshow kemarin mencapai 300 peserta. Acara ini didukung oleh Bappeda Kota Malang, Alterra, Glovory, JagoanHosting, DiLo, Bank BNI, academic partner yakni Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, serta beberapa media partner yang membantu menginformasikan acara ini dengan baik.
Baca Juga Handbook Pariwisata dari Kemenparekraf Segera Terbit
Dwi Rahayu selaku Ketua Bappeda Kota Malang turut memberi sambutan dalam pembukaan rangkaian STASION Festival 4 ini. Ia menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen dari komunitas untuk terus mengaktivasi perkembangan ekonomi digital di Kota Malang khususnya. “Pada Juni 2019 Kota Malang diberikan predikat Kota Kreatif dengan kriteria kota ekosistem terbaik oleh Bekraf. Ekonomi kreatif dari subsektor gim dan aplikasi di Kota Malang,“ pungkasnya. Ia mengungkapkan bahwa titik tolak untuk mempertahankan dan membangun industri kreatif dan digital harus tetap didukung pula oleh para stakeholder yang memiliki fungsinya masing-masing, serta tetap bersinergi dan berkolaborasi dengan baik.
Amar Alpabet selaku CEO Profile Image Studio berbagi pengalamannya dalam merintis bisnis digital. Langkah awal yang ia lakukan dalam membangun sebuah perusahaan adalah mindset. Menurutnya, memiliki mindset yang tangguh seperti siap menghadapi resiko, memiliki daya juang untuk terus survive, dan memiliki tujuan yang jelas adalah modal utama seorang entrepreneur. Amar mengatakan, ”keinginan bertumbuh dalam mencapai sesuatu yang lebih baik serta berani mengakui kesalahan dan mengambil keputusan yang bijak dalam memulai langkah baru merupakan pondasi yang penting juga,” tambahnya.
Dalam membangun bisnis memang akan ada banyak sekali teori dan metode yang dapat dipilih untuk diimplementasikan pada perusahaan. Namun kenyataannya, tidak ada referensi yang paling tepat dan pas untuk membangun suatu perusahaan. “Tidak ada referensi yang dinyatakan tepat dalam membangun langkah awal bisnis digital. Namun, saya punya rumus yang biasa saya terapkan pada Glovory, namanya EKSA. Experience, Knowledge, Skill dan Attitude, artinya saat kita dalam usaha mengembangkan networking, agar orang tertarik dengan kita dalam berbisnis tentu dengan mempertimbangkan EKSA. Ini merupakan pondasi untuk memulai karir di segala lini” ujar Revandi.
Berbicara dalam memimpin suatu startup terdapat istilah single founder dan co-founder. Revandi sendiri memilih untuk menjadi co-founder. ”Single founder memang capek, karenanya saya menyukai kerja tim. Saya lebih prefer menjadi co-founder. Dengan co-founder kita bisa membagi pekerjaan, membagi beban dan membagi tanggung jawab dengan tim kita,” tutupnya. Dalam menjalankan sebuah tim startup, kekuatan sebuah tim menjadi sangat penting untuk saling mendukung satu sama lain dalam memberikan dampak yang baik untuk kelangsungan kinerja startup tersebut. Ketua STASION 2020 memberikan sedikit pandangan bahwa ”Untuk masuk ke industri digital tidak harus menjadi seorang founder, tetapi bisa menjadi tim terlebih dahulu sembari menyiapkan dan belajar menjadi seorang founder itu sendiri. Keep focus, research and be yourself,” pungkasnya.
Miftahul Huda, CEO Inagata Technosmith memberi pesan bahwa bisnis yang sustainable adalah bisnis yang sampai sekarang bisa kita garap terus. Bisnis yang selalu beradaptasi dengan kondisi yang ada akan sustainable. Tidak ada bisnis yang stabil, karenanya kita harus siap beradaptasi.
Pada akhir acara STASION TALK, para narasumber memberikan best closing statementnya. Yakni pertama, dalam membangun startup tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga harus didukung dengan kolaborasi dan creating value agar startup atau bisnis digital dapat tetap sustainable.
Hal penting lainnya adalah bagaimana menciptakan ekosistem digital dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, dosen, pelaku bisnis, dan lain-lain.
Kedua, terkait dengan digital transformation. Memanfaatkan teknologi dalam proses bisnis sangat penting karena sekarang adalah puncak masa dimana perubahan proses bisnis konvensional bertransformasi menjadi proses bisnis digital. Terakhir, selalu lakukan yang terbaik terhadap segala jenis usaha atau proses yang sedang dilakukan untuk reach your dream.