Indiekraf.com – Sebenarnya, sudah banyak masyarakat yang memahami bahwa logo adalah salah satu poin penting yang harus kita miliki ketika ingin membuat sebuah usaha. Terlepas apapun usaha yang akan didirikan, logo memiliki peran penting dalam perkembangan sebuah bisnis, khususnya dalam hal branding.
Branding sebuah usaha dapat mencangkup banyak hal, mulai dari desain logo, packaging, iklan, cara karyawan kita melayani pelanggan, dsb. Salah satu tujuan dari branding adalah mendapatkan kepercayaan masyarakat agar usaha yang kita bangun memiliki kesan yang baik dan mereka cinta dengan usaha kita.
Baca juga Anne Avantie: Personal Branding Adalah Kunci Untuk Bangkit Dari Keterpurukan
Dengan adanya branding yang baik akan membantu strategi marketing kita berjalan dengan baik pula. Cara membuat branding usaha bisa dimulai dengan membuat sebuah logo. Dengan adanya logo, kita dapat membantu masyarakat atau calon konsumen kita untuk dapat membedakan produk yang kita buat dengan produk kompetitor.
Namun pada kenyataannya, masih banyak calon pengusaha yang mengesampingkan pentingnya logo pada sebuah usaha. Dalam acara Malang Good Works Podcast #22, Fattah Setiawan, Desainer Orkha Studio Malang mengatakan bahwa edukasi mengenai pentingnya logo masih kurang.
Pria yang sudah menggeluti dunia desain sejak 10 tahun yang lalu tersebut mengatakan bahwa sebenarnya, sudah banyak yang mengerti jika desain logo, kemasan, atau produk kita itu bagus, maka kita bisa menjualnya lebih mahal. Namun masalahnya adalah masih banyak yang beranggapan bahwa membuat desain logo itu bukan sebagai investasi.
Hal tersebut membuat masyarakat tidak mau mengeluarkan biaya mahal untuk membayar seorang desainer profesional untuk membuat logo. “Benar kita mengeluarkan uang yang lebih banyak, tapi kan logo tersebut akan bersifat jangka panjang,” ujar Fattah. Akhirnya, banyak logo yang dibuat asal-asalan.
Baca juga Tips Strategi Branding Menggunakan Media Film yang Efektif
Menurut Fattah, kebiasaan tersebut sangat berbeda jika dilihat di luar negeri. “Kita membandingkan effort dan hasil. “Dari segi selera itu lebih cocok orang luar negeri, mereka menganggap bahwa desain adalah investasi,” jelasnya. Oleh karena itu, banyak masyarakat di luar negeri yang tidak keberatan untuk membayar mahal para desainer. “Kalau aku jualan logo bisa sampai 500 dolar (sekitar 7 juta rupiah), tapi daya beli di Kota Malang masih 500 ribu per logo,” ungkapnya.
Oleh karena itu, sudah waktunya kita menganggap bahwa desain adalah sebuah investasi. Tidak masalah jika kita harus mengeluarkan biaya mahal untuk mendapatkan desain yang bagus dan profesional. Karena itu dapat bersifat jangka panjang dan tentunya akan membantu branding dari usaha yang kita bangun.
Penulis: Achmad Faridul Himam