Menjadi suatu negara yang akan keragaman budaya tentu menjadi salah satu daya tarik masyarakat domestik maupun mancanegara. Memiliki salah satu pakaian khas Jogjakarta yaitu Lurik yang merupakan kain hasil tenunan yang berasal dari Jawa Tengah memiliki motif dasar garis-garis atau kotak-kotak dengan warna yang suram lalu pada umumnya diselingi berbagai warna benang.
Semakin berkembangnya zaman, kini lurik sudah semakin banyak motifnya hingga bisa dijadikan rompi atau jas bahkan hingga kemeja. Dengan menambahkan beberapa macam warna-warna yang baru sehingga menimbulkan kesan yang baru dalam kain lurik tersebut.
Desainer Lala Ratna Komala Gozali, ingin mengangkat dan memperkenalkan tenun lurik di dunia internasional. Beliau berencana akan memamerkan hasil karyanya yang terbuat dari tenun lurik dalam ajang Modest Heritage Indonesia di Belanda, pada bulan Desember mendatang. Memilih tema etnik, lurik Yogyakarta merupakan pilihan Lala “cara saya dengan memperkenalkan budaya Indonesia melalui kain tradisional ini, saya ingin mengangkat keindahan lurik Yogyakarta dalam tema kasual etnik.” Terangnya dalam sebuah wawancara di Jakarta.
Tidak hanya bermain dengan bahan dasar lurik saja, untuk koleksi dengan tema kasual etnik tersebut Lala akan menambahkannya dengan sentuhan batik dengan warna-warna kalem. “akan hadir 6 model, lebih banyak bermain kepada layering. Ada yang digunakan sebagai outer panjang, pakai daleman, lalu celana ditambah syal. Saya akan lebih banyak menyajikan koleksi dalam koleksi tunik dan celana panjang.” Jelasnya.
Sumber artikel dan gambar : https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3674903/desainer-ini-angkat-tenun-lurik-jogjakarta-di-ajang-modest-heritage-indonesia-di-belanda