Peningkatan minat dan penggunaan uang elektronik atau cashless di masyarakat Indonesia, jadi pemicu bagi tumbuhnya di sektor financial technology (fintech) berbasis pembayaran elektronik atau juga non tunai ini. Beberapa produk uang elektronik dengan penggunaan server yang kini umum digunakan masyarakat antara lain, Go-Pay, OVO, dan juga Doku Wallet, dan banyak yang lainnya.
Dari beberapa brand tersebut, seperti dilansir dari Kata Data, bahwa Go-Pay mendapatkan pilihan sebagai uang elektronik yang kini paling banyak dipakai. Hal ini berdasarkan laporan dari YouGov Indonesia yang dikeluarkan pada Januari 2019 lalu.
Berdasarkan survei kepada 1.531 responden yang dilakukan pada 1-8 November 2018, sebanyak 80 persen mengakui memilih menggunakan Go-Pay sebagai pembayaran cashless mereka.
Juara kedua ditempati oleh OVO, Paypal dan T-Cash secara berurutan. Fitur Quick Response (QR) Code, pada Go-Pay disebut pengguna sebagai keunggulan utama, yang membuat mereka memilih produk yang masih satu perusahaan dengan Go-Jek ini. Dimana pengguna, hanya cukup memindai kode QR pada mechant tempat membeli untuk melakukan transaksi.
Terbukti, sejak fitur ini dimunculkan, transaksi Go-Pay melesat hingga 400 persen di medium 2018 lalu.
Go-Pay sendiri terus melakukan pembenahan dan juga penambahan variasi dalam pelayanan pembayarannya. Hingga saat ini, para penggunanya bisa memanfatkan transaksi elektronik non tunai ini pada 300 ribu rekan usaha dan usaha kecil mikor menengah (UMKM) yang menjadi mitra mereka selama ini.
Disamping itu, pembayaran tiket BRT di Semarang, tiket masuk tempat wisata, pembayaran SKCK, SIM serta donasi menggunakan digital kini juga bisa dilakukan menggunakan Go-Pay.