Indiekraf.com – Event Malang Batik Parade 2020 berhasil memberikan ruang bagi para pelaku industri kreatif di bidang fesyen untuk memamerkan karya terbaik mereka. Sebanyak 22 Women Batik & Tenun Desainer telah ikut berpartisipasi. Selain itu, event ini juga melibatkan 15 Top Models dan Miss Batik Indonesia Malang Raya.
Adanya Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih belum terkendali memaksa event Malang Batik Parade 2020 harus diselenggarakan secara virtual. Meski begitu, acara tersebut tetap terlihat meriahdan mengagumkan. Hal tersebut dikarenakan pihak panitia telah menggandeng para profesional videographer dan photographer untuk membuat konten yang berkualitas.
Baca juga Event Fashtention Bersiap Bangkitkan Kembali Industri Fesyen Malang
Seluruh Model dan Designer telah melakukan tapping sejak tanggal 26-28 November 2020 lalu. Selanjutnya, dilakukan proses editing yang kemudian ditayangkan secara live streaming pada hari Selasa (22/12) pukul 16.00 WIB. Dikutip dari timesindonesia.co.id, Dorothy Soeryo, Founder Malang Batik Parade menjelaskan bahwa Ia dan tim sangat menghormati peraturan protokol kesehatan yang ada. “Kami memperketat protokol Covid-19. Selain parade, kami juga ingin mengampanyekan beraktivitas aman dan nyaman di tengah pandemi dengan protokol 3 M,” ujarnya.
Bertepatan dengan peringatan Hari Ibu Internasional, event Malang Batik Parade 2020 mengangkat tema “Batik & Para Wanita Berbudaya”. Selain itu, Dorothy dan tim juga terinspirasi dari cinta dan kebanggaan atas warisan seni budaya leluhur Bangsa Indonesia yaitu batik. Melalui event ini, mereka ingin mempromosikan dan memperkenalkan batik sebagai simbol keberanekaragaman seni di dunia. Selain menampilkan karya dari para desainer lokal, event ini juga mempersembahkan ‘Special Performance’ Batik Chic dari Novita Yunus, Top Indonesia Batik Fashion Designer.
Baca juga Ninik Niarti, Bertekad Bawa Batik Malangan Menuju Pentas Dunia
Malang Batik Parade 2020 mendapatkan banyak dukungan dari berbagai macam sektor seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, dan Pemerintah Kota Setempat. Selain itu, terdapat juga para sponsorship dan para para womenpreneur Designers yang membuat acara ini bisa berlangsung dengan sukses.
Adanya pandemi memang telah menjadikan para pelaku industri kreatif khususnya yang ada di bidang fesyen ‘babak belur’. Mereka dituntut untuk terus berinovasi dan berjuang lebih keras untuk tetap bisa bertahan dan berkembang. Dengan adanya event Malang Batik Parade 2020 diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan dunia fesyen Indonesia, khususnya yang ada di Malang.
Penulis: Achmad Faridul Himam
