Indiekraf.com – Program vaksinasi covid-19 telah berlangsung di berbagai belahan dunia. Program ini dimaksudkan sebagai upaya agar pandemi segera berakhir dan masyarakat bisa beraktifitas secara normal kembali. Namun program tersebut ternyata juga memiliki kendala, salah satunya adalah karena beredar berita hoax.
Berita hoax mengenai vaksin covid-19 terus beredar, terutama melalui media sosial. Banyak oknum yang tidak bertanggung jawab mengatakan bahwa vaksin tersebut berbahaya bagi tubuh. Bahkan ada yang mengatakan jika dalam vaksin tersebut mengandung sebuah cip komputer yang berfungsi untuk memata-matai sang penerima vaksin.
Baca juga Paska Divaksin, Influencer Kota Malang Ini Lega Bisa Keluar Kota Tanpa Rapid Tes
Hal ini tentunya sangat meresahkan dan berpotensi untuk memperlampat proses vaksinasi. Padahal, pihak pemerintah dan ilmuan telah mengeluarkan pernyataan bahwa vaksin yang digunakan adalah aman. Mereka juga telah berusaha untuk meyakinkan masyarakat agar mau menerima vaksin dengan cara mengundang berbagai tokoh masyarakat seperti Presiden dan Influencer untuk disuntik terlebih dahulu.
Dukungan dari perusahaan besar untuk melawan hoax mengenai vaksin juga terus dilakukan. Saat ini, salah satu perusahaan penyedia layanan video terbeasr di dunia, Youtube, juga ikut ‘berperang’ melawan berita hoax. Dalam hal ini, perusahaan asal Amerika tersebut mencoba untuk bekerjasama dengan para ilmuan dan organisasi kesehatan untuk membuat konten yang edukatif.
Baca juga Peran Influencer Dalam Program Vaksinasi Covid-19
Konten edukatif tersebut diharapkan mampu melawan segala berita hoax tentang pandemi covid-19 yang beredar, termasuk tentang keamaan vaksin. Adapun organisasi yang ikut bekerjasama dengan YouTube antara lain adalah The American Public Health Association, The Forum at the Harvard School of Public Health, Cleveland Clinic and Mayo Clinic, serta masih banyak lagi pihak yang terlibat.
Pihak YouTube nantinya akan membantu untuk mendanai pembuatan dan pengeditan video kepada para mitra. Salah satu contohnya adalah dengan membantu membayar staf produksi video untuk membantu pihak Harvard dalam memfilmkan konten edukatif yang berkaitan tentang pandemi covid-19. Robert Blendon, profesor kesehatan masyarakat di Harvard T.H. Chan School of Public Health, merasa prihatin karena YouTube adalah rumah bagi misinformasi kesehatan. Oleh karena itu, sangat penting bagi Harvard untuk mengambil langkah dan ikut berpartisipasi membuat video terpecaya yang edukatif dan informatif kepada masyarakat dunia.
Penulis: Achmad Faridul Himam