Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Acara KreatifDigital KreatifIndustri KreatifInsightKabar KreatifKota KreatifMbois MediaMCCOpini KreatifPelaku KreatifReview Startup

AI Connect Malang Series Bahas Peran AI untuk Bisnis & Produktivitas di IndigoSpace Malang

Indiekraf.com Indigo by Telkom Indonesia berkolaborasi dengan Nortis AI menggelar AI Connect Malang 3.0, sebuah forum diskusi yang mempertemukan pelaku bisnis, komunitas, dan penggiat kecerdasan buatan (AI) di Malang. Mengangkat tema AI untuk Bisnis & Produktivitas, acara ini menghadirkan dialog mendalam tentang bagaimana AI dapat menjadi katalis inovasi sekaligus solusi efisiensi di berbagai sektor.

Dari kiri ke kanan: Pandu Zanuar S. (Kabid Aptika Kominfo Kota Malang), Novaldi Nur (Ketua Bidang VIII HIPMI Malang), Muhammad Ismail (CEO Zahir Internasional), Bill Harda (CEO DOT Indonesia), dan Rachmat Anggara (CEO Qasir ID).

Diskusi berlangsung di IndigoSpace Malang dengan enam pembicara utama: Bill Harda (CEO DOT Indonesia), Rachmat Anggara (CEO Qasir ID), M. Ziaelfikar Albaba (Business Community Lead Indigo), Novaldi Nur (Ketua Bidang VIII HIPMI Malang), Pandu Zanuar S. (Kabid Aptika Kominfo Kota Malang), dan Muhammad Ismail (CEO Zahir Internasional).

Dalam sesi AI Coffee Talks, para pembicara berbagi perspektif tentang penerapan AI dalam dunia usaha, mulai dari optimalisasi proses operasional, analisis data yang lebih cerdas, hingga inovasi layanan pelanggan. Diskusi juga menyoroti pentingnya literasi teknologi bagi pelaku UMKM agar tidak tertinggal di era digital.

Bill Harda (CEO DOT Indonesia) tengah menyampaikan pandangannya dalam sesi diskusi AI Connect Malang 3.0 di IndigoSpace Malang.

“AI bukan hanya tren teknologi, tapi sudah menjadi kebutuhan strategis. Dengan pemanfaatan yang tepat, bisnis bisa tumbuh lebih cepat dan produktif,” ujar Bill Harda selaku CEO DOT Indonesia.

Rachmat Anggara (CEO Qasir ID) saat membagikan pandangannya mengenai penerapan AI bagi pelaku UMKM dalam forum AI Connect Malang 3.0 di IndigoSpace Malang.

Senada dengan itu, Rachmat Anggara, CEO Qasir ID, menekankan bahwa pelaku UMKM dapat memulai adopsi AI dari langkah kecil dan tidak harus dimulai dari hal besar. Menurutnya, langkah kecil yang terukur dapat memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi dan pelayanan pelanggan. Pandangan ini membuka diskusi lebih luas mengenai bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat mempercepat pemanfaatan AI secara merata, yang kemudian diangkat oleh Ziaelfikar Albaba, Business Community Lead Indigo. “Ekosistem bisnis yang sehat memerlukan kolaborasi teknologi, komunitas, dan talenta. AI adalah jembatan yang menyatukan ketiganya untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan.”

M. Ziaelfikar Albaba (Business Community Lead Indigo) berinteraksi dengan peserta, menjawab pertanyaan terkait pemanfaatan AI dalam ekosistem bisnis.

Mewakili pengusaha muda, Novaldi Nur, mendorong generasi wirausaha untuk tidak ragu bereksperimen dengan teknologi. Menurutnya, keberanian mencoba adalah kunci menghadapi persaingan. “Pengusaha muda harus berani bereksperimen dengan teknologi baru. AI adalah peluang untuk menciptakan model bisnis yang lebih adaptif dan relevan di masa depan.”

Novaldi Nur (Ketua Bidang VIII HIPMI Malang) menjelaskan pandangannya tentang peran pengusaha muda dalam mengadopsi teknologi AI.

Dari sudut pandang pemerintah daerah, Pandu Zanuar menekankan bahwa AI adalah bagian dari visi membangun smart city. Literasi digital menjadi langkah awal yang harus diperkuat di masyarakat. “Pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam mendukung literasi digital. AI bukan hanya urusan industri, tetapi juga bagian dari transformasi kota menuju smart city.”

Pandu Zanuar S. (Kabid Aptika Kominfo Kota Malang) berbicara mengenai peran pemerintah daerah dalam mendukung literasi digital dan pengembangan AI.

Sebagai pemimpin perusahaan software akuntansi, Muhammad Ismail melihat peluang besar penerapan AI di bidang keuangan. Ia menyoroti bagaimana teknologi dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan kerja. “Integrasi AI dalam sistem keuangan akan membuat proses bisnis lebih akurat, cepat, dan transparan, sehingga membantu pelaku usaha mengambil keputusan yang tepat waktu.”

Muhammad Ismail (CEO Zahir Internasional) berbicara tentang peluang integrasi AI dalam sistem keuangan untuk meningkatkan efisiensi bisnis. 

Suasana interaktif terasa ketika peserta diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada para pembicara, memicu percakapan yang membahas tantangan nyata yang dihadapi di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tidak hanya menyentuh aspek teknis, seperti keamanan data dan biaya implementasi AI, tetapi juga menyelami strategi adaptasi bisnis dalam menghadapi perubahan teknologi. Beberapa peserta menyoroti pentingnya dukungan infrastruktur dan pendampingan bagi UMKM, sementara yang lain mengangkat isu peluang integrasi AI dengan ekosistem bisnis lokal untuk menciptakan kolaborasi lintas sektor. Perbincangan hangat ini menunjukkan bahwa minat dan kesadaran terhadap AI semakin tumbuh, namun kebutuhan akan panduan praktis dan solusi yang terjangkau masih menjadi prioritas.

Salah satu peserta AI Connect Malang 3.0 mengajukan pertanyaan kepada pembicara, memicu diskusi interaktif seputar penerapan AI dalam bisnis.

Selain memberikan wawasan, forum ini juga membuka ruang kolaborasi yang luas antara startup, komunitas, pelaku usaha, dan pemerintah daerah. Pertemuan lintas sektor ini diharapkan dapat melahirkan berbagai inisiatif bersama, mulai dari program pelatihan, pengembangan produk berbasis AI, hingga penciptaan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Harapannya, Malang dapat berkembang sebagai AI City yang tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pusat inovasi, riset, dan produksi solusi AI yang relevan dengan kebutuhan industri lokal maupun nasional.

Dengan semangat kolaborasi yang terjalin pada AI Connect Malang 3.0, para pemangku kepentingan optimis bahwa adopsi AI di Malang akan semakin inklusif dan berkelanjutan. Acara ini menjadi bukti bahwa ketika teknologi dipadukan dengan kemauan untuk berbagi pengetahuan, terbuka peluang besar untuk menciptakan masa depan bisnis yang lebih cerdas, produktif, dan kompetitif di kancah global.

Baca Juga!

Show More

Related Articles

Back to top button