Indiekraf.com – Karya dari anak bangsa saat ini semakin baik dan menjamur. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya produk hingga jasa yang dibuat oleh masyarakat Tanah Air. Salah satu karya terbaru anak bangsa hadir dari mahasiswa ITB. Sekelompok mahasiswa ini menciptakan alat yang cukup unik yaitu alat untuk mendeteksi stress. Alat deteksi depresi karya mahasiswa ITB ini sekarang sedang jadi perbincangan hangat. Seperti apa ya alat tersebut, dan bagaimana cara kerjanya?
Alat Deteksi Depresi Karya Mahasiswa ITB Jadi Inovasi Terbaru
Inovasi canggih kini dihadirkan oleh sekelompok mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Kelompok mahasiswa yang terdiri dari Alifia Zahratul Ilmi, Maha Yudha Samawi dan Gardin M. Andika Saputra ini membuat alat yang tak biasa. Mereka menciptakan sebuah alat yang mampu mendeteksi depresi seseorang.
Selain itu, produk ini kini diharapkan menjadi ‘titik cerah’ bagi dunia kesehatan jiwa. Inovasi ini juga cukup unik karena cara deteksi stress tersebut dilihat dari urine seseorang.
Bagaimana Cara Mendeteksi Depresi dengan Alat Ini?
Hal unik yang diunggulkan dari alat deteksi depresi ini adalah cara deteksinya yang menggunakan sampel urine seseorang. Maha Yudha sebagai salah satu anggota kelompok menjelaskan mengenai cara kerja alat ini. Ia mengatakan bahwa biomarker spesifik yang bisa mengindikasikan depresi pada seseorang adalah Sorbitol, Asam Azelat dan Asam Urat. Sebenarnya, apa sih biomarker itu?
Biomarker merupakan penanda biologis yang dihasilkan oleh tubuh seseorang saat terjadi perubahan metabolisme. Hal ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa seseorang mengalami depresi dimana adanya pengurangan subjektifitas. Cara penggunaan yang simple dan mirip test pack kehamilan, memudahkan pengguna cukup dengan ngeluarin busa pada kompartemen utama.
“Saat dimasukkan ke kompartemen utama, setelah beberapa menit, maka hasil akan ditampilkan di layar” ucap Yudha.
Alat Deteksi Depresi ini Berhasil Raih Prestasi pada Pekan Kreativitas Mahasiswa
Alat deteksi depresi ini tak hanya menjadi solusi di dunia kesehatan, tetapi juga berhasil meraih prestasi lho. Pada Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta, mereka berhasil meraih medali emas dalam kategori presentasi. Tak hanya itu, mereka juga menyabet medali perunggu lewat kategori poster. Yudha pun memberi pernyataan, “Kami berharap, alat ini dapat mengurangi fatalitas depresi yang secara signifikan menurunkan produktivitas masyarakat.”. “Sehingga di masa mendatang angka kasus depresi dapat menurun dan produktivitas masyarakat dapat meningkat,” lanjutnya.