Indiekraf.com – Kabar menarik datang dari brand minuman ternama di dunia, Coca Cola. Brand minuman ini digadang akan mengusung tren baru dengan menggunakan kemasan kertas untuk produknya. Hal ini disinyalir sebagai langkah nyata dari perusahaan tersebut untuk mengurangi jejak karbon.
Kabar dari perusahaan minuman berkarbonasi itu semakin santer terdengar semenjak mereka membicarakan prototype pertama dari botol yang berbahan plastik. Coca Cola kemudian meminta laboratorium mereka di Brussel untuk melakukan pengembangan kemasan baru untuk produk minuman bersoda unggulan mereka.
Sebagai tanda keseriusan dari perusahaan Coca Cola untuk menggarap kemasan baru yang lebih ramah lingkungan ini, mereka menjalin kerjasama dengan Paboco. Perusahaan ini sebelumnya sudah beberapa kali menjalin kemitraan dengan beberapa pelaku industri terutama di bidang makanan. Pelaku industri tersebut seperti Carlsberg & Absolut (Pernod Ricard). Hal itu sesuai dengan kalimat yang mereka tuliskan di situs resmi, “Kami mengubah industri untuk arah yang lebih baik dengan membuat kemasan botol kertas yang bisa didaur ulang untuk produk favoritmu,”.
Baca Juga 5 Produk Industri Kreatif Indonesia Ini Laris di Pasar Amerika
Selain itu, mereka juga pernah bekerjasama dengan beberapa perusahaan lain yang bergerak diluar food and beverages seperti L’Oréal. Paboco memang sudah dikenal memiliki kemahiran dalam menciptakan kemasan yang ramah lingkungan. Sebelumnya, Carlsberg adalah brand pertama yang menggunakan kemasan kertas dengan jenis kontainer kertas. Mengikuti Carlsberg, Johnnie Walker juga menyusul menggunakan kemasan yang ramah lingkungan pula. Mereka bahkan membuat target untuk berhenti menggunakan kemasan botol plastik di awal tahun 2021 mendatang.
Coca Cola sebagai salah satu penerus mereka sampai saat ini masih belum mengumumkan jadwal resmi dari peluncuran kemasan kertas milik perusahaannya. Para insinyur pun membutuhkan waktu lama untuk bisa menghasilkan prototipe kemasan minuman atau makanan yang menggunakan 100 persen murni berbahan kertas. Hingga sekarang, memang mereka baru membuat prototype kemasan ramah lingkungan dengan menggunakan plastik yang bisa di daur ulang. Hal itu disinyalir menjadi opsi karena memang untuk terbebas dari kemasan plastik adalah tantangan yang tidak sederhana.
