Indiekraf.com – DJ kenamaan asal Tanah Air, Dipha Barus, belum lama ini berbagi cerita di kala pandemi melanda. Pandemi COVID-19 memang sampai saat ini belum kunjung menemui titik terang. Di Indonesia, dampak dari pandemi ini jelas terasa ke seluruh sektor. Dipha Barus pun ternyata mengalami hal yang sama.
Dikutip dari Antara, Dipha sendiri mengakui bahwa pandemi membuat dirinya belajar beradaptasi dengan hal baru, termasuk juga soal memproduksi musik. Dipha menjelaskan, selama pandemi terjadi ia menemukan berbagai pengetahuan baru yang akan diterapkan ke dalam proses produksi musiknya. Ia mengatakan, “Temuan unik di tahun ini kayak semua orang lagi fokus ke digital, gue menemukan korelasi antara music, sound design dan engagement orang,”. Hal ini ia sampaikan berbarengan dengan jumpa pers yang digelar secara virtual pada hari Rabu (04/11/2020).
Dipha mulai menyadari bahwa aransemen musik yang digunakan atau mungkin dipilih oleh beberapa musisi saat ini memiliki pengaruh besar kepada interaksi terhadap karya yang dihasilkan. Karya tersebut terutama yang diluncurkan lewat dunia maya. DJ yang kini berada di bawah label internasional, Ultra Music, ini menjelaskan bahwa aransemen lagu yang dirancang secara menarik akan memiliki potensi untuk viral dan populer di dunia maya.
Baca Juga Cover ‘Fools’ oleh Renjun NCT Dream Trending di YouTube
“Jadi kayak semua saling ada korelasi. Di tahun ini gue ngulik cara gimana promosi karya sesuai dengan bahasa sekarang atau tren yang berlangsung.” jelas Dipha. Beberapa contoh ia lontarkan seperti misalnya kehadiran aplikasi TikTok. Aplikasi tersebut kini menjadi salah satu alternatif baru dalam menciptakan karya musik agar pendengar nya semakin meningkat. Dipha bahkan mengungkapkan saat ini para produser musik di luar negeri bahkan telah memikirkan tentang bagaimana cara mengaransemen lagu agar memiliki daya tarik di 15 hingga 50 detik nya bagi para pendengar. Hal itu berkesinambungan dengan aplikasi TikTok yang juga memiliki pilihan lagu di 15 dan 60 detik.
“Ada perubahan kayak teman aku produser mancanegara itu di 15 detik sampai 60 detik itu aransemennya udah TikTok-able banget belum sih,” ungkapnya. Hal ini semakin menjelaskan bahwa aplikasi maupun tren yang ada di masa pandemi mampu mengubah pola pikir dalam seseorang berkarya.