Indiekraf.com – EdenFarm saat ini sudah terkenal dengan bisnisnya di bidang pertanian yang menyejahterakan petani lokal. Berdiri sejak 2017 silam, EdenFarm sudah berhasil menggaet berbagai mitra B2B yang juga bekerjasama dengan para petani lokal. Meski begitu, fenomena PHK di EdenFarm saat ini tak bisa terhindarkan. Pasalnya perusahaan tersebut tengah mengubah model bisnis mereka. Bagaimana kronologinya? Simak artikel berikut ini!
Fenomena PHK di EdenFarm, 300 Karyawan Terpaksa ‘Dirumahkan’
Dikutip dari Tech in Asia, pihak bersangkutan mengakui adanya PHK di EdenFarm saat ini. Pemutusan hubungan kerja tersebut juga merupakan dampak dari perubahan model bisnis perusahaan yang terjadi saat ini. Masih dalam tujuan yang sama, EdenFarm juga memberhentikan proses distribusi produk segar untuk sektor B2B di luar kawasan Jabodetabek. Pihak mereka juga kini mengaku fokus untuk memproduksi serta melakukan penjualan TuangTuang.
TuangTuang sendiri merupakan produk pelengkap serta bumbu makanan yang belum lama dirilis. Brand tersebut juga ternyata baru dirilis pada September 2023 silam. Pihak EdenFarm sendiri memberi kabar bahwa setidaknya ada 300 orang karyawan yang resmi ‘dirumahkan’. Dengan begitu, perusahaan tersebut saat ini memiliki jumlah karyawan sekitar 546 orang jika dilihat dari lama LinkedIn perusahaan tersebut.
Tetap Mematuhi Aturan & Mengusahakan Kesejahteraan Karyawan
Meski fenomena PHK di EdenFarm ini tak terhindarkan, pihak perusahaan tetap berusaha untuk mematuhi aturan demi kesejahteraan karyawan yang terdampak. Sesuai dengan aturan yang berlaku, karyawan yang terdampak dari proses perubahan model bisnis ini pun akan tetap mendapatkan pesangon. Mereka juga tetap mendapatkan akses ke beberapa benefit seperti asuransi kesehatan.
Menurut kabar yang beredar, pendanaan untuk EdenFarm terakhir kali dilakukan pada Januari 2023. Pendanaan tersebut dipimpin oleh unit model ventura (VC) Telkomsel dengan jumlah sekitar Rp307 miliar. Meski begitu, EdenFarm juga dinilai menjadi perusahaan yang cukup stabil dari awal berdirinya di tahu 2017. Model bisnis awal mereka adalah menyederhanakan rantai pasokan produk. Mereka pun berhasil membantu kesejahteraan petani lokal dan mendukung usaha B2B seperti beberapa restoran yang menjadi mitra.