Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Industri KreatifInsightKota KreatifMbois Media

Jadi Kota Kreatif Dunia, Malang Punya Apa? – Jilid 3

Malang Jadi Wadahnya Nawak kreatif Berinovasi dan Berkolaborasi, Sediakan Pendidikan, Ruang Kreatif, dan Jalinan Networking

Indiekraf.com – Kota Malang terbilang memiliki ekosistem kreatif (ekraf) yang memadai dengan jumlah pelaku ekraf yang fantastis hingga ruang publik kreatif yang dapat digunakan. Lebih jauh dari itu, Kota Malang juga menjadi wadahnya nawak kreatif saling berkolaborasi dan berinovasi. Punya apa lagi ya? Simak artikel ini sampai habis!

Pendidikan dukung Kota Malang jadi kota kreatif 

Dengan melimpahnya sumber daya manusia di Kota Malang, pendidikan menjadi salah satu cara dalam membekali mereka untuk mendorong pertumbuhan ekraf kota. Beberapa strategi yang digunakan adalah dengan mendirikan forum lintas akademik pertama yang berfokus pada ekraf, yaitu Academic Association for Creative Economy (AACE).

Selain itu Kota Malang juga mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum edukasi yang berbasis industri kreatif, terutama dalam subsektor aplikasi dan game. Kurikulum ini dikenal dengan silabus “Sekolah Budaya” yang diperuntukkan bagi siswa sekolah mulai dari sekolah dasar hingga menengah.

Jarik Ma’siti, singkatan dari Belajar Menarik Bersama Siswa Istimewa, merupakan sebuah inovasi metode pembelajaran adaptif dan kolaboratif bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah reguler/non-inklusi. Inovasi ini merupakan wujud nyata dari komitmen dan upaya Kota Malang untuk menjamin hak setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan.

Sumber gambar: bappeda.malangkota.go.id

Lebih lanjut, sebuah buku Pedoman Berbasis Aplikasi dan Game pada tahun 2019 telah diimplementasikan di 21 kampus dan 10 SMK di Kota Malang. Buku pedoman ini merupakan hasil kolaborasi yang melibatkan para stakeholder dari ekosistem digital kota dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Potensi yang besar ini juga didukung oleh adanya 74 perguruan tinggi, 123 sekolah menengah atas/kejuruan, dan 125 lembaga pelatihan yang berhubungan dengan media art di Kota Malang. Berbagai beasiswa nasional dan internasional juga tersebar luas di Malang dalam upayanya mendukung pendidikan berbasis kreatif yang berkelanjutan di kota ini. 

Punya ruang kreatif bagi pelaku ekraf

Dalam mendukung keberlanjutan Kota Malang sebagai Kota Kreatif, kota ini menyediakan berbagai ruang kreatif yang dapat dimanfaatkan para pelaku ekraf, termasuk pelaku media art itu sendiri. Beberapa ruang kreatif tersebut selain MCC adalah IndigoSpace, sebagai inkubator startup dalam berbagai sektor, East Java Super Corridor (EJSC) Malang, Ngalam Innovation Hub, Coworking SAM Space yang tersebar di 5 kecamatan, dan Malang Digital Core.

EJSC Malang – Sumber foto: kanal24

Lebih lanjut, di Kota Malang terdapat program inkubasi seperti Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Brawijaya (DIKST UB) yang menaungi pebisnis untuk mengembangkan bisnisnya.

Kota Malang juga menjalin kerjasama internasional bersama Amazon Web Service dan SEZ Singhasari dalam Lab Akselerator Ekonomi Sosial. Program-program tersebut merupakan upaya Kota Malang dalam memberikan platform bagi akademisi untuk berkontribusi secara signifikan dalam membangun Kota Malang sebagai kota kreatif.

Sediakan sarana networking yang luas

Kota Malang berkomitmen dalam mengembangkan ekosistem kreatifnya dengan menjalin kerjasama dengan berbagai partner global. Hal ini merupakan upaya Kota Malang dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dan keberlanjutan dari status kota kreatifnya. 

Melalui Komite Ekonomi Kreatif yang telah dibentuk sebelumnya, Kota Malang telah menjalin kerjasama dengan berbagai partner internasional, seperti kota dan negara lain termasuk Hebron (Palestina), Nongsan City (Korea), dan Brugge (Belgia) dalam kerjasamanya bersama SDN Tunjung Sekar 1. 

Selain itu Kota Malang juga menjalin kerjasama dengan Kawasan Ekonomi Kreatif Singhasari, Western Australia, King’s College London, Australia Emergence Creative Festival, Melbourne Film Festival, ASEAN Panji Festival, dan CommunicASIA di Singapura. 

Lebih lanjut, Kota Malang termasuk sebagai anggota United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG ASPAC), Global Covenant of Mayors (GCoM) for Climate and Energy, dan ICLEI – Local Governments for Sustainability. Kerjasama internasional ini merupakan upaya Kota Malang dalam memperluas koneksi globalnya dan memperkuat posisinya dalam kancah internasional di bidang teknologi dan edukasi.

Siap bersaing di kancah global dengan event internasional

Untuk mendukung perkembangan Kota Malang menjadi kota kreatif level dunia, Kota Malang telah beberapa kali menjadi tuan rumah dalam event internasional berskala besar yang ditujukan kepada para profesional dan praktisi kreatif.

Beberapa contoh event tersebut adalah sebagai berikut:

Malang Digital International Conference 2021 yang diatur oleh komunitas startup Malang, STASION, dengan kolaborasi bersama Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (DISKOPINDAG) Kota Malang, International Conference of Informatics and Computing (ICIC) 2023, diadakan oleh Universitas Brawijaya, 2nd Annual Conference on Social Sciences and Humanities, diadakan oleh Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.

International Seminar on Islamic Education & Peace, diadakan oleh Universitas Islam Raden Rahmat Malang, 3rd ICASVE 2024 – International Conference on Applied Science for Vocational Education, diadakan oleh Universitas Brawijaya, The 14th International Conference on Green Technology (ICGT), diadakan oleh UIN Maliki Malang, dan The 3rd Conference on Economics and Business Innovation, diadakan oleh Universitas Widyagama.

Tidak hanya dalam bidang pendidikan, Kota Malang juga pernah berpartisipasi dalam berbagai event internasional dalam sektor game, seperti Gamescom di Jerman, pameran IP di Hong Kong, dan program Google Game Incubation di India. Partisipasi ini menunjukkan bahwa Kota Malang memiliki komitmen yang kuat dalam mendorong inovasi di sektor digital dan teknologi.

Partisipasi Indonesia dalam Gamescom Jerman 2024 – Sumber foto: RRI

Kerjasama internasional ini turut memberikan peluang bagi pelaku industri kreatif lokal untuk mengakses jaringan global dan membuka peluang pertukaran pengetahuan dan teknologi dari berbagai negara lainnya. Hal ini diperlukan untuk mengembangkan ekosistem ekraf yang dinamis di Kota Malang. 

Dengan berbagai inisiatif dan kolaborasi yang telah dilakukan, Kota Malang terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan ekosistem ekraf yang kuat dan berkelanjutan. Hal-hal tersebut menjadi fondasi yang kuat bagi Kota Malang untuk menjadikan kreativitas sebagai kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan kota di masa depan.

Baca juga:

Show More

Related Articles

Back to top button