Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Aplikasi Digital dan GameDigital KreatifIndustri Kreatif

Jutaan Sepeda Bekas Startup Jadi Rongskoan, Kok Bisa?

Indiekraf.com – Semenjak pandemi COVID-19 mewabah, hampir seluruh sektor seperti bisnis hingga pariwisata menjadi lesu. Begitu juga dengan nasib banyak start up. Tak hanya di Indonesia, ternyata nasib kurang menyenangkan juga terjadi di China lho.ย 

Sebelumnya China pernah mengalami masa dimana penyewaan sepeda melalui startup bike sharing menjadi sangat tren. Namun, hal itu mulai ditinggalkan dan menyebabkan satu per satu startup di bidang tersebut bangkrut. Fenomena ini menyebabkan banyaknya unit sepeda yang terpaksa terbengkalai, bahkan terbuang dan terabaikan di beberapa kota-kota besar di China. Pada masanya, model bisnis yang serupa dengan bike sharing ini bisa mencapai 70 startup dengan model bisnis yang tak jauh berbeda.

Cara kerjanya sendiri cukup mudah. Penyedia akan menaruh sepeda-sepeda di beberapa tempat umum yang kemudian bisa ditemukan oleh calon pengguna. Penggunanya akan memindai barcode melalui ponsel untuk proses peminjamannya. Namun bagaimana nasibnya jika bisnis ini sudah tak lagi diminati? Maka sepeda-sepeda tersebut akan terbengkalai di tempat umum.ย 

Baca Juga 3 Tools Gratis Untuk Desain User Interface

Startup pertama yang membuat konsep bike sharing adalah Ofo. Valuasi dari perusahaan ini bahkan sempat menyentuh US$1 miliar atau berstatus startup unicorn. Hal ini membuat para investor menggelontorkan miliaran dolar untuk bisnis ini. Namun, bisnis ini tak bisa bertahan lama. Para pemainnya pun satu persatu bangkrut. Ini tak lain dikarenakan adanya perang harga yang akhirnya membuat startup-startup saling membakar uang gila-gilaan. Akhirnya mereka pun tak lagi memiliki uang. Investor pun enggan menyuntikkan dana kembali ke startup terkait.

Saat ini Ofo merupakan pemain terkuat yang menagalmi kesulitan tersbeut. Startup lain yang serupa, Hellobike, sempat disokong oleh Alibaba serta Meituan Bike kini pun masih beroperasi meskipun permintaannya tak sebesar sebelumnya. Tak hanya diam, pemerintah China pun berencana untuk mendaur ulang 25 juta unit sepeda yang kini sudah tak terpakai kembali. Biayanya pun akan dipungut sebagian dari uang pajak warganya. “Sepeda yang disewakan tidak bisa digunakan kembali atau dijual seken. Daur ulang pada dasarnya jalan keluarnya,” kata Zhu Qi, manajer di China Recycling Resources, seperti dikutip dari South China Morning Post.

Show More

Related Articles