Indiekraf | Netijen – Dalam beberapa hari terakhir nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah hingga nyaris Rp 15.000 . Lantas, apa sebenarnya dampak dari adanya pelemahan terhadap rupiah bagi perekonomian Indonesia khususnya di sektor industri kreatif?
Mencoba menganalisa dari apa yang saat ini ramai diperbincangkan di dunia “NETIJEN” dimana memang saat ini sedang ramai membincangkan tentang pelemahan Rupiah terhadap Dollar US. Banyak yang menganggap hal ini sangat serius hingga memprediksi Indonesia akan mendapat imbas yang signifikan bahkan hingga terjadi krisis moneter seperti di tahun 1999. Namun disisi lain, banyak juga yang optimis karena pelemahan ini hanya terjadi di angka 9% dan Indonesia diprediksi tidak terpengaruh besar karena mempunyai cadangan visa yang cukup besar dibanding tahun sebelumnya ketika krisis moneter. Tentunya memang harus ada peran aktif dari masyarakat dalam membantu menjaga stabilnya angka Rupiah terhadap Dollar. Yang tersebar ramai di dunia netijen khusus melalui share info instagram dan grup whatsapp, ada banyak cara untuk membantu mengatasi pelemahan Rupiah secara terus menerus.
Berikut adalah 6 cara anda bisa membantu industri kreatif dan pemerintah dalam menstabilkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar :
1. Memiinimalkan semua pengeluaran yang sifatnya konsumtif (cicilan elektronik, mobil, nyicil makan di restoran, dan lain lain)
2. Karena saham lagi pada jeblok, jangan transaksi saham dulu.
3. Lebih baik simpan dalam bentuk emas dibanding cash (deposito, dan lain lain)
4. Usahakan punya cash untuk operasional minimal 6 bulan kedepan. Ada kemungkinan inflasi dan ekonomi tahun 2008 terulang kembali. Kecuali yg gajinya usd malah bagus karena usd vs Rupiah makin tinggi.
5. Kalau mau mulai investasi, usaha baru atau proyek2, lebih baik tahan dulu minimal 6 bulan kedepan. Tetangga kita seperti Malaysia, Thailand, Vietnam sdh mulai suffer kena imbas akibat Turki dan Eropa.
Pertamina dan PLN saja sekarang diminta hold/freeze proyek2 sampai dengan 6 bulan mendatang.
6. Usahakan gaya hidup sederhana dan ekonomis dan menabung. Kemungkinan banyak PHK dan inflasi tinggi akibat Turki dan perang dagang USD vs China. Ini pesan untuk semua yang kerja maupun yg masih cari kerja.
Nah bagaimana impactnya untuk pelaku industri kreatif ? tentunya berpengaruh lebih banyak di penyediaan bahan baku (terutama bagi yang masih impor dari luar negeri), pemasaran ke luar negeri (export), dan deposito Bank bagi yang menabung atau menanam saham terutama di luar negeri.
Namun , ada hikmahnya nih buat para pelaku industri kreatif .. Banyak konsumen yang akan mulai berfikir untuk membeli barang – barang buatan lokal yang tentunya tidak kalah kualitas dan harganya, disamping itu bahan baku buatan lokal akan mulai banyak diserbu oleh para produsen Indonesia.
Bro dan Sis kreatif, yuks tetap optimis dan jangan pesimis dengan keadaan saat ini. Karena industri kreatif mempunyai potensi yang sangat besar untuk perekonomian di sebuah negara, khususnya di negara kita, INDONESIA!