Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Industri KreatifKabar KreatifMbois MediaPelaku KreatifSeni Rupa

Mengenang Sadikin Pard, Pelukis Difabel Legendaris Asal Malang yang Telah Berpulang

Indiekraf.com – Dunia seni Malang sedang berduka. Sadikin Pard, pelukis difabel legendaris asal Malang dikabarkan telah berpulang pada Senin, 2 Desember 2024, pukul 17:45 di Jakarta. Melansir dari berbagai sumber, pada saat itu Sadikin Pard memang sedang mengikuti pameran di Taman Ismail Marzuki. Pameran tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Sosial RI untuk memperingati Hari Disabilitas Nasional yang jatuh pada 3 Desember 2024. 

Sadikin Pard tercatat sebagai anggota dari organisasi internasional AMFPA (Association of Mouth and Foot Painting Artists), organisasi para seniman tanpa tangan yang melukis menggunakan kaki. Walau memiliki keterbatasan pada fisiknya, ia tidak hanya dikenal sebagai pelukis berprestasi. Namun, juga dikenal sebagai pribadi yang membangkitkan semangat hidup di kalangan penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.

Kabar berpulangnya pria yang akrab disapa Bes Kin ini mengejutkan dunia seni Malang. Telah lebih dari dua dekade berkecimpung di dunia seni, Bes Kin mengukir jejak yang luar biasa melalui karya dan inspirasinya. Sebagai seniman, ia tidak hanya membuat karya, tetapi juga menjadi simbol inspirasi bagi generasi muda, terutama bagi anak-anak disabilitas.

Dalam setiap pertemuannya, beliau selalu membawa energi positif yang membakar semangat orang-orang di sekitarnya. Karya-karyanya tidak hanya fenomenal di dalam negeri, tetapi juga telah diakui di tingkat internasional dan banyak menggambarkan perjuangan, semangat, serta cinta kasih. 

Lebih jauh, Bes Kin juga dikenal karena prinsipnya yang tegas: karya seni harus dinilai berdasarkan kualitas, bukan belas kasihan terhadap kondisi penyandang disabilitas. Oleh karena itu melalui karya dan integritasnya, ia telah membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang untuk berkarya di level tinggi. 

Termasuk Seniman Aktif di Malang 

Sadikin Pard bukan nama yang asing di dunia seni Malang. Selama hidupnya, ia telah terlibat aktif pada banyak kegiatan kesenian. Mulai dari pameran, workshop, menjadi pembicara di berbagai acara instansi, bazar, hingga secara personal membuka les khusus melukis. Pria kelahiran tahun 1966 ini juga memiliki galeri seni sendiri yang terletak di Jl. Selat Sunda Raya No.D5/35, Kota Malang. 

Sadikin Pard dalam kunjungan wisata edukasi dari Balikpapan di galerinya, Sadikin Pard Gallery (2023) – Sumber foto: sadikinpard via Instagram

Kolaborasi dengan Rucas

Salah satu kabar terbaru sebelum kepulangannya, Sadikin sempat berkolaborasi dengan Rucas dengan produk kaos untuk memperingati Hari Pahlawan. Rucas adalah sebuah brand fesyen lokal milik Rubin Castor Muhadi. Melalui kolaborasi ini, Rucas mengeluarkan produk dengan tajuk “Sadikin Pard” Independence Tee yang kabarnya dirilis pada 26 November 2024. 

Kabar Kepulangan Sadikin Pard

Kabar kepulangannya mengejutkan dunia seni di Malang dan juga Indonesia. Merangkum dari berbagai sumber, Sadikin Pard dikabarkan meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada Senin (2/12/2024).

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada saat itu Sadikin sedang menghadiri acara pameran yang diadakan oleh Kementerian Sosial RI untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional. Dalam pameran tersebut, ia juga berpartisipasi sebagai motivator yang diharapkan dapat memotivasi teman-teman penyandang disabilitas lainnya untuk selalu percaya diri dan terus berkarya.

Namun, saat acara tersebut belum usai, ia harus dilarikan ke rumah sakit dan kemudian dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung. Kabarnya, jenazah akan diterbangkan dari Jakarta kembali ke Malang pada Selasa pagi dan difasilitasi oleh Kementerian Sosial RI. Berdasarkan Informasi terbaru dari Detik (3/12/2024), jenazah telah sampai di rumah duka pada pukul 10:57 WIB dan dijemput oleh keluarga di Bandara Abdul Rachman Saleh.

Kepergian seniman kondang ini meninggalkan duka tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi komunitas seni di Malang dan seluruh Indonesia. Jejaknya sebagai seorang seniman difabel, tidak hanya meninggalkan karya seni saja, melainkan juga semangat dan nilai perjuangan yang telah menginspirasi banyak pihak. Dunia seni kini sedang kehilangan sosok yang luar biasa, tetapi semangatnya akan terus hidup dalam setiap karya seni dan hati mereka yang telah terinspirasi olehnya. Selamat jalan, Bes Kin. Semoga damai menyertaimu di sisi-Nya.

Show More

Related Articles

Back to top button