Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Industri KreatifJajan MalangKuliner

Nasi Bhuk, Sajian Madura yang Eksis di Malang, Padahal di Tempat Asalnya Tidak Ada

Unik dan Lezatnya Sajian yang Satu Ini Bikin Ketagihan, Kamu Udah Coba Belum?

Indiekraf.com – Bicara kuliner di Malang, ada satu sajian unik yang tidak bisa lepas, yaitu nasi bhuk Madura. Sebuah kuliner nasi campur khas yang justru  anehnya tidak bisa ditemui di Madura, meskipun menyandang nama Pulau Garam tersebut bagaimana bisa ya?

Apa Itu Nasi Bhuk?

Nasi Bhuk Madura adalah nasi campur yang berisi tentu saja nasi putih dengan padanan serundeng kelapa, toge mentah, aneka dendeng (dendeng manis, dendeng kelapa, dan paru kering), jerohan/ daging sapi goreng, mendol, bakwan jagung, serta disiram kuah jangan/ sambal goreng/ lodeh sayur.

Nasi Bhuk bisa ditemui hampir di seluruh wilayah Kota Malang, khususnya di area Pasar Besar, Pecinan dan sekitarnya. Biasanya hidangan ini hanya bisa ditemukan di pagi hari.

Sejarah Nasi Bhuk

Dilansir dari beragam sumber, diketahui nasi bhuk dibawa oleh pendatang asal Madura, dan eksis di Malang sejak akhir 60 hingga awal 70an. Diperkirakan nasi bhuk berawal dari masyarakat Madura yang saat itu pindah ke Malang dan mendiami daerah Kota Lama. Salah satu yang diyakini sebagai nasi bhuk pertama, adalah yang ada di Gang Madiun dan Gang Semarang yang berada di Jl, Laks Martadinata.

Dahulu sebelum menetap, dan kini jadi salah satu hidangan favorit sarapan warga Malang, nasi bhuk dijajakan dengan berkeliling, di kawasan Kota Lama dan Pecinan. Dengan ciri khas digendong dalam keranjang rotan yang dipenuhi oleh aneka lauk pauk oleh ibu – ibu, yang juga disebut Mbuk/ Bhuk dalam bahasa Madura. Diperkirakan sebutan inilah yang jadi awal nama nasi bhuk sendiri.

Dari gang tersebutlah, pelan tapi pasti eksistensi nasi bhuk di Malang semakin kuat dan menyebar. Konon, hampir semua pedagang nasi bhuk yang ada di Malang, ternyata masih memiliki hubungan saudara/ kerabat. Oleh karena itu, soal rasa hampir seluruh nasi bhuk punya kemiripan rasa.

Nasi Bhuk tidak ada di Madura

Berdasarkan penelusuran Indiekraf, menariknya nasi bhuk di daerah asalnya Madura justru tidak ada. Sehingga bisa ditarik kesimpulan nasi bhuk memang lahir di Kota Malang. Hal tersebut juga tampak dengan penambahan mendol atau tempe  yang khas Malang banget dalam nasi bhuk.

Nasi Jajan Madura

Kami yakini, nasi bhuk sendiri terinsipirasi dari nasi jejen atau nasi rames Madura, yang memang banyak dijajakan di Pulau Garam tersebut sebagai sajian sarapan. Nasi Jejen sendiri, merupakan hidangan nasi campur dalam porsi tidak terlalu besar, dengan isian nasi putih, bawang goreng, mie/bihun goreng, telur masak santan, sambal goreng kering kentang, plus potongan daging yang dimasak merah.

Baca Juga: 

Lokasi Rekomendasi Nasi Bhuk di Malang

Saat ini pedagang nasi bhuk sudah sangat banyak tersebar di Malang. Salah satu yang terkenal dan memiliki beberapa cabang adalah nasi bhuk Matirah yang berpusat di Stasiun Kota Baru, dengan beberapa cabang. Kemudian yang juga sangat dikenal adalah nasi bhuk yang ada di belakang dan samping Pasar Besar Malang. Nasi bhuk di sini buka sejak pukul 06.00 pagi, dan langsung antri sejak belum buka, siang sedikit dijamin kamu tidak akan kebagian.

Selanjutnya di wilayah Blimbing, juga ada penjaja nasi bhuk di kawasan Araya dan juga Sulfat. Khusus di Sulfat. nasi bhuk di sini juga menjual nasi jejen alias nasi rames, yang konon menjadi bentuk asli dari nasi bhuk dari Pulau Madura.

Jika kamu di kawasan Jl Kawi, nasi bhuk juga bisa kamu temui di sana, tidak jauh dari Pecel Kawi yang legendaris.

Gimana kamu sudah pernah mencoba nasi bhuk khas Malang yang asli Madura ini? Kalau belum mending segera dicoba kalau ke Malang, karena dijamin bisa bikin ketagihan, hehehehe.

Show More

Related Articles

Back to top button