INDIEKRAF – Industri kreatif di Indonesia didorong untuk berorientasi ke mancanegara terhadap pemasaran produk menggunakan media digital. Dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan berkembangnya teknologi informasi, maka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk mengepakkan sayap ke mancanegara.
Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Hanura Dadang Rusdiana mengatakan, ekonomi kreatif terdiri dari produk kuliner, Fashion, dan perfilman. Indonesia memiliki potensi terhadap pengembangan tiga industry kreatif tersebut. Bahkan kerajinan –kerajinan lokal sudah terekspor dan menjadi incaran pasar luar negeri.
Dalam kegiatan BEKRAF “Strategi Pemasaran Produk Kreatif Luar Negeri” di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (7/5) beliau mengatakan “Kita ini punya potensi besar untuk komoditas ekonomi kreatif. Hanya memang harus diakui masih kalah saja dalam hal packaging atau pengemasan.
Bandung Barat juga punya potensi besar untuk pengembangan industri kreatif,kata beliau. Terbukti kepada Pantai Tanjung di Belitung yang lebih dikenal setelah dipakai Syuting Film Laskar Pelangi. Bukan hanya Bandung barat tetapi juga daerah-daerah lain yang sudah dikenal oleh orang luar.
Secara nasional, lanjut beliau, kontribusi besar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) itu sekitar 7-8% berasal dari ekonomi kreatif. Target tahun depan bisa menembus 10-12%. Sedangkan saat ini yang menjadi focus perhatian industry kreatif tahun ini yakni musik, film, dan aplikasi game yang berkontribusi sekitar 1-2%.
Untuk industri yang lain perlu dikembangkan lagi serta tiga kategori industry diatas bisa dikembangkan dengan media digital dilihat teknologi yang semakin canggih. Ketua Forum Komunitas Ekonomi Kreatif KBB Aceng Kodir menilaiSaat ini industri kreatif sudah bukan lagi antardaerah atau wilayah tetapi lingkupnya sudah luas sampai antarnegara.
Konsekuensi setiap pelaku usaha harus mempunyai daya saing produk dengan inovasi yang tinggi. Jadi “semua para pelaku Industri kreatif dituntut mengubah mindset dan inovasi out of the box agar jadi pembeda produk lainnya.”tutrnya. Potensi yang sudah dimiliki dikembangkan lagi agar lebih terekspor.