INDIEKRAF – Kabupaten Grobogan berada di provinsi Jawa Tengah dan ditetapkan sebagai kabupaten pada tanggal 4 Maret 1950. Grobogan merupakan kabupaten terluas kedua di Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap, dan berbatasan langsung dengan 9 kabupaten lain. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Blora di timur; Kabupaten Ngawi (Jawa Timur), Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Boyolali di selatan; Kabupaten Semarang di barat; serta Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Pati di utara. Ibukota Kabupaten Grobogan ialah adalah Purwodadi. Purwodadi yang terkenal dengan masakan swike dan kecapnya ini juga punya sebutan “kota yang tidak pernah tidur” karena disana menyajikan makanan mulai pagi hari hingga dini hari.
Tentunya masakan-masakan terkenal yang berada di Purwodadi tidak terlepas dari bahan baku yang digunakan. Produk-produk unggulan Kabupaten Grobogan memanfaatkan kedelai dan jagung yang merupakan bahan baku varietas unggulan pertanian yang terdiri dari makanan dan minuman khas, antara lain: nugget tempe, nugget tahu, brownies tempe, bolu kacang kedelai, sop jagung kedelai, brownies ampas kedelai, risol fla susu kedelai dan lain-lain.
Keberhasilan lahan pertanian yang dikelola oleh pemerintah Sumber dayadaerah dan komunitas, menjadikan Kabupaten Grobogan sebagai pusat industri budidaya dan penelitian baru dalam pengolahan dan pengembangan makanan berbasis beras, kedelai dan jagung yang maju. Berbagai daerah di Jawa Tengah bahkan secara nasional telah banyak melakukan kunjungan dan kerjasama dalam bidang tersebut. yang melimpah, membentuk karakter ekonomi kreatif kuliner khas pertanian mulai berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah usaha baru dan penyerapan tenaga kerja yang kondusif. Ini dapat dilihat pada acara rutin yang digelar setiap tahunnya bertajuk “Grobogan Festival Kuliner”. Dominasi bahan baku untuk subsektor kuliner di Kabupaten Grobogan yang digunakan adalah 700.941 ton jagung, 786.089 ton beras, 48.003 ton kedelai. Selain produk unggulan Kabupaten Grobogan juga memiliki produk andalan yaitu produk yang dapat diandalkan oleh suatu daerah karena banyak diusahakan oleh masyarakat setempat dan mempunyai prospek pasar yang cerah, diantaranya adalah : sapi bibit, sale pisang, melon merah, kecap, paha katak, sarang burung walet dan kerajinan alat pertanian.
Berdasarkan data di Kabupaten Grobogan sendiri semua bagiannya sudah memadai. Seperti bahan baku, teknologi dan infrastruktur serta kelembagaan mencapai 100% memadai. Kemudian untuk Ketenagakerjaan atau SDM serta akes dan perluasan pasar sudah mencapai 75% memadai. Sedangkan untuk pembiayaan masih mencapai 25% memadai. Angka-angka tersebut sudah memperlihatkan bahwa Kabupaten Grobogan termasuk salah satu kota yang bergerak dalam bidang subsektor kuliner yang sukses dan perlu dicontoh. Kabupaten Grobogan merupakan sentra jagung dan kedelai bagi Jawa Tengah. Hampir 47 persen stok jagung dan kedelai di Jawa Tengah, berasal dari kabupaten ini.
Kabupaten Grogogan sendiri mempunyai 147 kuliner yang bersertifkat dari Majelis Ulama Indonesia, 10201 yang berstadarisasi Dinas Kesehatan dan seluruh kuliner tersebut menggunakan sekitar 42 bahan baku organik yang memang sudah tersedian di Kabupaten Grobogan. Banyak variasi produk yang ditawarkan mulai dari makanan, minuman, sampai camilan sederhana. Namun yang paling banyak variasinya adalah kuliner makanan. Karena disana orang-orang lebih minat dengan makanan maka banyak inovasi-inovasi baru. Untuk pemasaran sendiri masih didominasi oleh penjualan lokal. Namun pemasarannya juga sudah merambah ke tingkat nasional bahkan internasional. Mereka juga sering mengikuti pameran/ demo di daerah lokal, kemudian pameran naisional dan tentunya pameran Internasional.
Karena Kabupaten Grobogan adalah salah satu kota yang sukses dalam penjualan produk serta pemanfaatan bahan baku tentunya kota ini mempunyai perusahaan dengan produk-produk terbaik. Berikut nama-nama perusahaan tersebut :
- Maju Jaya (Mie jagung, rasteja)
- Oei Hok Hoo (Kecap cap udang)
- Ibu Purmina (Nasi tiwul, jagung, singkong)
- PT Mie AAA (Bihun dan mi) Gaticha Catering (Sirup klobot dan jagung)
- Mekarsari (Marning dan emping jagung)
- Endro (Kriya kayu)
Tentunya keberhasilan penjualan dibantu oleh komunitas setempat seperti :
- KOWAPI yang mempunyai 45 Anggota dan juga Asosiasi UMKM yang mempunyai 75 Anggota
- KUB Batik Grobogan
- Bakti Indonesia (Andreas)
- Heri Tobran (Anggota Komunitas Desain)
Tidak hanya para pebisnis serta komunitas saja, pemerintah juga ikut membantu dalam pelaksanaan pemasaran produk dengan adanya RKG ( Rumah Kedelai Grobogan). Merekalah yang ikut berjuang mulai dari pemilihan bahan baku, produksi, desain kemasan sampai ke pemasaran yang sekarang sangat sukses.
Keuntungan yang sudah didapat oleh kabupaten Grobogan sendiri adalah :
- Infrastruktur meningkat dalam rangka mendukung kelancaran proses produksi dan distribusi antar daerah, meliputi : jalan, pasar, balai penangkaran, balai pembibitan serta infrastruktur lainnya.
- Bahan baku utama berupa hasil sumber daya alam mengembangkan perekonomian rakyat berbasis lahan pertanian.
- Dukungan pemerintah berupa penyediaan infrasturktur dan kerjasama Technopark Grobogan melalui kementerian koperasi membuat pengusaha-pengusaha kuliner baru di Kabupaten Grobogan meningkat kesejahteraan ekonomi masyarakat
Dengan keuntungan-keuntungan yang sudah didapat tersebut Grobogan sendiri mengharapkan
- Hasil Produksi kuliner menjadi sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan sektor pariwisata.
- Produk yang distribusi pemasarannya hingga luar Grobogan turut menggerakkan kegiatan ekonomi daerah lain.
- Tumbuh dan berkembangnya toko oleh-oleh, restoran, café, galeri UKM untuk makanan berat dan makanan ringan.
- Tumbuh dan berkembangnya jasa ekspedisi khusus untuk makanan ringan/oleh-oleh.
Semoga harapan-harapan tersebut akan terkabulkan seiring dengan terus berkembangnya subsektor kuliner di Kabupaten Grobogan. Sekian dulu artikel kali ini terima kasih sudah membaca dan tetap nantikan artikel kota kreatif yang lainnya.
Source : https://www.kotakreatif.id/