Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Aplikasi Digital dan GameDigital KreatifIndustri Kreatif

Spotify Waspadai Perkembangan AI, Rupanya Ini Penyebabnya

Indiekraf.com – Melalui laporan pendapatan di Q1, raksasa aplikasi streaming musik Spotify, mengungkap cara pandang mereka terhadap kemajuan Artificial Intelegence (AI) dan bagaimana mempengaruhi bisnis mereka ke depan. Dari segi bagusnya, Spotify bisa menawarkan pembaruan tentang adopsi penggunaan fitur AI DJ terbaru mereka.

Fitur AI DJ sendiri mampiu menawarkan beragam pilihan musik yang dipersonalisasi dan diperkenalkan oleh suara DJ yang terdengar realistis, namun ditenagai oleh AI. Namun bagi Spotify kemajuan AI lainnya justru berpotensi menjadi kerusakan.

Spotify memberikan sorotan kepada kemampuan AI yang bisa menirukan bahkan mengkloning suara artis tanpa harus mendapat persetujuan dari si pemilik suara. Hal tersebut dinilai akan berpotensi besar memberikan masalah baru terkait dengan hak cipta dan komplikasi lanjutan bagi platform seperti Spotify yang berfokus pada streaming lagu. Seperti halnya yang baru – baru ini terjadi pada suara Drake dan The Weeknd. Suara kedua artis tersebut di klon AI dalam bentu sebuah lagu.

Lagu yang berjudul Heart on My Sleeve itu diunggah ke berbagai layanan streaming, seperti Spotify, Apple Music, Tidal, YouTube, dan Deezer. Spotify dan lainnya dengan cepat menghapus lagu tersebut tetapi menghadapi kritik dari penerbit seperti Universal Music Group.

Pada panggilan investor Q1 2023, Spotify ditanya mengenai pendekatan mereka terhadap masalah semacam ini di masa depan. Sebagai tanggapan, CEO Spotify Daniel Ek menyebut masalah ini rumit dan bergerak cepat dan tampaknya tidak memiliki solusi yang diusulkan saat ini.

“Pertama-tama, mari kita akui bahwa ini adalah ruang yang bergerak sangat cepat dan berkembang. Saya tidak berpikir dalam sejarah saya dengan teknologi, saya pernah melihat sesuatu yang bergerak secepat perkembangan AI saat ini,” katanya.

SIMAK PULA:

Ek mencatat bahwa Spotify harus menyeimbangkan dua tujuan, yakni menjadi platform untuk memungkinkan inovasi seputar karya kreatif, dan yang perlu melindungi pencipta dan artis yang ada. Kedua peran itu dibutuhkan dengan sangat serius, ujarnya.

“Ini adalah masalah yang sangat, sangat kompleks yang tidak memiliki satu jawaban langsung. Namun kami terus berdiskusi dengan mitra, pencipta, dan artis kami dan ingin mencapai keseimbangan antara membiarkan inovasi dan, tentu saja, melindungi seniman,” tambahnya.

CEO itu juga berbicara tentang potensi AI untuk membantu orang membuat musik tanpa harus memahami cara menggunakan alat produksi musik yang rumit. Mungkin AI memang bisa membantu, namun potensi bahaya yang ditimbulkannya tetap perlu diwaspadai.

Show More

Related Articles

Back to top button