Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Industri KreatifKabar KreatifKreatif TourismKriyaWisata Kreatif

3 Alasan Desa Wisata Bisa Jadi Solusi Pengembangan Daerah

Indiekraf.com – Saat ini, desa wisata sudah menjadi hal yang tak asing bagi masyarakat Indonesia. Hal ini bisa kita temui di beberapa daerah dimana sebuah desa โ€˜disulapโ€™ menjadi sebuah lokasi wisata. Selain bisa menjadi daya tarik wisatawan, desa wisata ternyata juga memiliki banyak hal positif lain lho. Apa saja, tuh?

Sumber : @jeremybishop on Unsplash

Menghasilkan Lapangan Pekerjaan

Pengembangan dari konsep desa wisata sendiri ternyata bisa menciptakan lapangan pekerjaan lho. Hal ini juga disetujui oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti. Ia mengatakan bahwa saat ini, apabila seluruh yang terlibat bisa berkomitmen, maka desa wisata bisa menggerakkan berbagai sektor. Tentunya, hal ini bisa membuka lapangan kerja yang tak sedikit bagi warga yang ada di sekitar desa tersebut.

Membantu Perekonomian Warga

La Nyalla juga menyebutkan bahwa dengan terciptanya sebuah desa wisata, hal ini bisa membantu perekonomian warga sekitar. Dengan konsep yang baik dan tertata, maka desa wisata bisa mendorong warganya agar terus berinovasi membangun desa tersebut. “Sisi ekonomi kreatif dengan menghadirkan souvenir, kemudian sektor pertanian, perkebunan, homestay, dan lainnya, bisa berkontribusi terhadap kemajuan desa dan warganya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/1/2021).

Meminimalkan Eksodus Warga Desa ke Kota

Selain berdampak pada lapangan pekerjaan yang terbuka dan terdorongnya perekonomian warga, nyatanya langkah untuk membangun desa wisata juga bisa meminimalkan adanya eksodus warga desa ke kota. Dengan adanya desa wisata sebagai kekuatan pada daerah tersebut, warga akan bergotong royong untuk bisa memaksimalkan potensi desa. Hal ini bisa membuat minat warga di desa untuk pindah ke kota semakin menurun.

“Salah satu konsep yang bisa diterapkan misalnya pengembangan Desa Wisata Argo berupa petik buah. Dalam pengembangannya, konsep ini dapat bekerja sama dengan para petani buah atau dengan membentuk kelompok tani yang dapat tersebar di beberapa lokasi,” terang La Nyalla. Dirinya menambahkan bahwa konsep tersebut bisa menjadi win-win solution untuk para warga sekitar dengan petani buah yang ada di daerah tersebut.

“Dengan menumbuhkan komoditas buah yang sesuai, dapat memancing produksi yang lain seperti UKM makanan kecil khas desa tersebut untuk dikonsumsi para wisatawan, bahkan wisatawan mancanegara,” ujar La Nyalla. Ia juga mengatakan bahwa pengembangan desa wisata bisa meningkatkan pembangunan sektor ekonomi sehingga UMKM di sekitarnya bisa tumbuh dan hidup dengan sendirinya.

Baca Jugaย Kemenparekraf Dukung Komunitas Film Untuk Garap Lokasi Syuting di Desa Wisata

Show More

Related Articles