Indiekraf.com – Demi bisa membentuk insan – insan yang siap bersaing di industri kreatif level global, SMKN 5 Malang menginisasi pembangunan kreatif center berbasis digital di akhir tahun 2021 ini.
Inisiasi tersebut tercetus dalam Forum Group Discusion (FGD) antara SMKN 5, Universitas Negeri Malang, dan rekan dari dunia industri yang diwakili oleh Indiekraf.com dan Icon +. Bertajuk “Sinergi Berkelanjutan SMK Pusat Keunggulan, dengan Stake Holder”
Kepala Sekolah SMKN 5 Malang Cone Kustarto Arifin menyampaikan, bahwa pihaknya berharap dengan titel SMK Pusat Keunggulan, SMKN 5 Malang bisa memberikan kontribusi dalam membentuk SDM yang memiliki daya saing global dalam menghadapi persaingan di era industri 4.0 ke depan. Salah satunya adalah industri kreatif digital.
“Kami berkeinginan agar anak – anak ke depannya punya modal yang berharga dalam bersaing di industri kreatif. Bukan hanya sebagai pekerja atau karyawan, melainkan juga punya jiwa kewirausahaan, sehingga bisa membuka ruang kerja sendiri. Salah satu yang kami inginkan adalah bagaimana membentuk creative center di SMKN 5 ini,” beber Cone Kustarto Arifin.
Baca juga:
Ide dari SMKN 5 ini pun mendapat sambutan baik dari para stakeholder. Dr Isnandar , MT Akademisi dari UM mengatakan bahwa dalam sistem Merdeka Belajar seperti sekarang, memang lembaga pendidikan seperti SMK dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam menghasilkan siswa yang memiliki daya saing, dengan tujuan, mampu bersaing di dunia industri, mampu menciptakan peluang kerja, dan mampu untuk bersaing naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu di perguruan tinggi. Sehingga ide creative center ini dinilai sebagai sebuah solusi yang baik dalam hal ini.
“Adanya creative center atau bisa kita sebut juga sebagai incubator bisnis ini akan bisa memberikan akselerasi kepada siswa, sehingga mereka bisa dengan cepat beradaptasi dengan dunia kerja dan industri. Di sini komitmen partner dunia kerja industri (dudi) juga sangat diperlukan,” ucapnya.
Wacana dari SMKN 5 ini sejurus degan rencana Indiekraf sebagai partner resmi dudi SMKN 5, yang ingin mengembangkan inkubator kriya di sana. Sekaligus pendampingan yang lebih intens kepada guru dalam program ‘Guru Magang’.
“Kami menyambut dengan gembira wacana creative center ini. Karena hal ini sejurus dengan program yang kami siapkan bagi SMKN 5, yaitu ruang inkubasi bisnis kriya yang akan diakselerasi bersama jurusan – jurusan lain yang ada. Selain juga kami ingin intensifkan program guru magang dan juga membuat pemetaan talenta para siswa. Dengan tujuan meningkatkan daya saing dan soft skill mereka di dunia kerja,” beber Pimpinan Redaksi Indiekraf.com, Hino Kertapati.
Sementara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Kota Malang dan Kota Batu, Ema Sumiarti menyampaikan agar sinergitas dan resolusi yang dihasilkan dari FGD kali ini, jangan sampai hanya menjadi wacana belaka, namun harus bisa segera diwujudkan. Salah satu hal yang bisa dilakukan pihak sekolah, adalah dengan segera mungkin melakukan koordinasi, baik internal dan eksternal.
“Secara internal, sekolah bisa segera melakukan komunikasi dan koordinasi dengan komite dan juga orang tua siswa. Sementara secara eksternal, sinergitas dengan dudi harus terus direkatkan, sehingga jaringan yang baik bisa terbentuk, demi kepentingan peningkatan kapasitas siswa melalui creative center ini. Goal, nya semoga bisa tercipta startup – startup dari level sekolah menengah kejuruan,” urai Ema Sumiarti.
Selain para stake holder, FGD yang dilakukan di Aula SMKN 5 Malang, Kamis (08/12) ini juga dihadiri segenap guru di sekolah yang terletak di kawasan Jl Piranha Atas Kota Malang tersebut. Kesempatan ini dimanfaatkan para guru untuk bertanya dan berdiskusi dengan para stake holder yang menjadi narasumber.