Indiekraf.com-Guna mencegah penyalahgunaan wewenang dan perbaikan kinerja kepolisian Republik Indonesia, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berencana melengkapi para anggotanya dengan sebuah kamera portabel.
Kamera portabel itu dikenal dengan nama body worn camera, kamera tersebut nantinya bakal dipasang di seragam yang sering digunakan oleh anggota kepolisian. Untuk awalan, saat ini setidaknya sudah ada 16 body worn camera yang telah dibagikan kepada anggota kepolisian patroli jalan raya (PJR) di dalam tol.
Dibeberapa negara maju, body worn camera telah banyak digunakan oleh anggota kepolisian, dan sepertinya penggunaan body worn camera telah cukup memberi manfaat nyata. Lalu seperti apa keunggulan dari body worn camera yang bakal digunakan oleh anggota kepolisian di Indonesia itu?
Baca juga:
Tombol Darurat (Emergency button)
Tombol ini memiliki fungsi untuk menginformasikan kondisi darurat anggota kepada anggota yang lain atau kepada kantor pusat. Anggota polisi yang bertugas di lapangan hanya perlu menekan tombol itu jika terjadi situasi darurat, seperti adanya tindak pidana yang mengancam anggota kepolisian yang tengah bertugas di lapangan.
Global Position System (GPS)
Keungugulan kedua dari body worn camera adalah Global Position System atau GPS, yang berfungsi memantau lokasi tugas anggota PJR. Penggunaan fitur GPS bisa mencegah aksi pungli yang dilakukan polisi lalu lintas. Kamera portabel itu bisa merekam percakapan dan aktifitas polisi saat bertugas di lapangan.
Design dan Ukuran
Body worn camera yang disematkan di seragam polisi memiliki design dan ukuran yang sangat komplek dengan fitur HD Video recording, hasil pantauan dari body worn camera juga terekam langsung dengan ruang kontrol TMC Ditlantas Polda Metro Jaya, selain itu alat canggih tersebut memiliki ketahanan baterai yang cukup lama yakni 8 hingga 12 jam serta anti air (IP67). Untuk sistem kerja, body worn camera menggunakan teknoogi berbasis internet melalui kartu seluler dan koneksi wi-fi.