Indiekraf.com – Keberadaan aplikasi hiburan TikTok di Amerika Serikat (US) kini sudah semakin diujung tanduk. Paling terkini, Senator Michael Bennet, meminta Apple dan Google untuk bisa menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka.
Keinginan Bennet tersebut langsung diutarakan oleh masing – masing kepala eksekutif dua perusahaan tersebut. Tim Cook dan Sundar Pichai. Permintaan tersebut berkaitan dengan relasi TikTok dengan pihak eksekutif China, yang menjadi landasan permintaan penghapusan aplikasi hiburan tersebut dari App Store maupun Play Store.
Dalam surat permintaanya, Bennet memberikan refrensi, bahwa TikTok yang dia laporkan itu, telah mengumpulkan data penguna dan bisa memberikan ancaman kepada keamanan dalam negeri AS.
“Pengaruh besar Tiktok dan pengumpulan data yang agresif menimbulkan ancaman khusus bagi keamanan nasional AS karena kewajiban perusahaan induknya di bawah hukum China,” tulis Bennet, dikutip dariĀ The Verge, Senin (6/2/2023).”Mengingat kekhawatiran yang serius dan berkembang ini, saya meminta Anda segera menghapus Tiktok dari toko aplikasi masing-masing,” imbuhnya.
Bennet jadi senator pertama yang langsung menghubungi penyedia toko aplikasi untuk meminta menghapus Tiktok. Namun aksinya merupakan yang terbaru dari sederet tindakan kongres yang meningkat untuk melarang aplikasi milik China dalam beberapa waktu terakhir.
Termasuk pada Januari saat partai Demokrat dan Republik mendorong kolega dan pejabat administrasi pemerintah melarang aplikasi secara nasional.
SIMAK JUGA:
Gojek Dan Tokopedia Resmi Merger, Pakar Siber Beri Perhatian Khusus Soal Ini
GoPay di Tokopedia Sudah Bisa Digunakan, Gimana OVO?
Jakcloth Bikin Festival Daring di Tokopedia, Harganya Miring!
Tiga tahun terakhir, Tiktok terus bernegosiasi dengan pemerintah termasuk Komite Investasi Asing AS (CFIUS). Platform berbagi video meminta agar bisa mengoperasikan aplikasinya di negara tersebut.
Sementara itu dalam sebuah laporan Forbes bulan Desember terungkap karyawan Bytedance, induk perusahaan Tiktok, bisa mendapatkan data dari pengguna AS. Perusahaan mengonfirmasi laporan tersebut dan telah memecat empat karyawan yang terlibat dalam aksi dengan dua orang bekerja di China.
Di Indonesia sendiriĀ TikTok masih menjadi aplikasi hiburan paling populer. Bahkan, bukan saja hiburan, kini TikTok di Tanah Air juga sudah bertansformasi menjadi aplikasi jual beli (marketplace) yang menaungi ribuan pelaku usaha khususnya di sektor UMKM.
Keberadaan TikTok di Indonesia sendiri memang berkembang dengan pesat dengan pengguna dan pelangganya terus bertumbuh dari waktu ke waktu, sehingga kebijakan yang mengancam TikTok di AS bisa jadi akan sulit terjadi di Indonesia dalam waktu dekat.