Indiekraf.com – Pemilihan umum atau pemilu merupakan momen penting dalam sistem demokrasi Indonesia. Pemilihan umum Presiden, Legislatif, dan Pemilihan Kepala Daerah telah menjadi bagian dari tatanan kehidupan politik nasional yang dilaksanakan secara berkala sejak pertama kali dilakukan pada tahun 1955.
Dalam perkembangannya, setiap periode pemilihan umum memiliki sistem, tahapan, serta peraturan yang berbeda dengan periode-periode sebelumnya.
Misalnya saja untuk pemilihan umum pada tahun 2024 mendatang, untuk pertama kalinya Indonesia akan mengadakan pemilihan umum serentak antara pemilihan Presiden, Kepala Daerah, maupun Legislatif Pusat serta Daerah.
Sebagai pilar keempat demokrasi, media memiliki peran penting dalam pelaksanaan pemilu, dengan memberikan informasi yang akurat, berkualitas, dan tempat waktu serta menjadi pengawas terhadap jalannya pemilu yang demokratis. Sehingga, profesionalisme dan independensi merupakan prasyarat mutlak yang harus dimiliki oleh jurnalis dan organisasi media dalam iklim demokrasi modern.
Namun, dalam pelaksanaannya, komunitas pers kerap menghadapi tantangan-tantangan yang berulang seperti pemberitaan yang hanya menguntungkan salah satu pasangan calon akibat ‘penguasaan’ media oleh partai politik atau pihak dengan kepentingan tertentu guna menggiring opini publik. Adanya keberpihakan pekerja media terhadap pasangan calon memunculkan konflik kepentingan antara jurnalis.
Guna mengantisipasi isu-isu yang muncul serta memaksimalkan peran jurnalis sebagai corong informasi, pengetahuan, serta pengawasan saat pemilihan umum tahun 2024 berlangsung, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, AJI Malang, dan Google News Initiative menggelar pelatihan ‘Meliput Isu Pemilu 2024’. Pelatihan ini dihelat di 101 Hotel Malang, Jumat-Sabtu, 07-08 Juli 2023.
Ketua AJI Malang, Benni Indo, menggarisbawahi peran penting jurnalis pada masa pemilu. Menurutnya, kualitas jurnalis dan produk jurnalistik berkaitan langsung dengan kualitas pemilu.
SIMAK JUGA:
MyFood: Aplikasi Kuliner Unik Milik Telkomcel
Festival Coklat Glenmore Pamerkan Cokelat Terbaik Dunia asal Banyuwangi
Twitter Siapkan Fitur Shopping Bernama Shop Module
“Kualitas jurnalis dalam memproduksi karya jurnalistik berbanding lurus dengan kualitas pemilu. Semakin berkualitas karya jurnalistik, semakin kita bisa berharap kualitas pemilu lebih bagus ketimbang sebelumnya,” ucap Benni, Jumat (7/7/2023).
“Sebagai ikhtiar meningkatkan kualitas pemilu, kami mengadakan pelatihan ini. Kami berharap, dengan pelatihan ini, teman-teman bisa lebih mantap dalam memahami seluk-beluk pemilu dan bisa memproduksi karya jurnalistik yang lebih bagus lagi,” sambungnya.
Dalam pelatihan ini, menurut Benni, jurnalis tak hanya diajak berdiskusi soal seluk-beluk teknis pemilu. Jurnalis Harian Surya tersebut menyebut bahwa dalam pelatihan ini juga didiskusikan soal etika, yang kerap menjadi permasalahan dalam masa pemilu.
Selain itu, dalam pelatihan ini, juga dipaparkan sejumlah potensi risiko terhadap jurnalis dalam menjalankan pekerjaannya sepanjang masa pemilu.
“Tak hanya diajak untuk berbagi soal risiko-risiko yang mungkin dihadapi, para peserta juga diajak untuk belajar bersama dan berbagi perspektif soal mitigasi risiko-risiko tersebut,” tutur Benni.
Sumber: AJI Malang