Indiekraf.com – Women from Rote Island telah sukses memanen Piala Citra pada Festival Film Indonesia 2023 lalu. Karya sinematik yang sudah tampil di sejumlah festival film internasional ini juga bawa pesan moral yang bermakna. Melalui kisah yang dibawakannya, film ini menunjukkan realitas isu kekerasan seskual yang sarat terjadi pada perempuan.
Secara garis besar, film yang berjudul asli Perempuan Berkelamin Darah ini menceritakan tentang keberdayaan perempuan dalam menghadapi tantangan kekerasan seksual. Membawakan perspektif dari para perempuan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, karya sutradara Jeremias Nyangoen ini telah rilis tayang di bioskop Indonesia pada 22 Februari 2024 lalu. Sebelum lebih jauh, simak artikel ini sampai habis dulu, yuk!
Sinopsis Women from Rote Island
Women from Rote Island mengisahkan tentang Orpa (Linda Adoe), seorang istri yang hidup bersama dua anak perempuannya da baru saja ditinggal suaminya meninggal. Dalam keadaan berduka, Orpa belum menguburkan suaminya karena sedang menunggu kepulangan anak perempuannya yang lain, Martha (Irma Novita Rihi).
Martha diceritakan adalah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja sebagai buruh perkebunan sawit di Malaysia. Setelah melalui penantian yang panjang akan kepulangan Martha, ternyata ia tampak sangat berbeda dengan sebelumnya. Ternyata Martha pulang ke kampung halamannya dengan membawa trauma kekerasan seksual yang dilakukan oleh atasannya.
Dalam keadaan tersebut alih-alih mendapatkan perlindungan dari sekitar, Orpa dan keluarga (termasuk Martha) malah mendapatkan perilaku kekerasan seksual dan diskriminasi dari masyarakat desanya. Film ini menceritakan tentang perjuangan para perempuan dari Rote, termasuk Orpa dan keluarganya, dalam upaya mencari keadilan terhadap kasus kekerasan dan diskriminasi.
Women from Rote Island disutradarai oleh Jeremias Nyangoen, yang sebelumnya pernah terlibat dalam penulisan naskah film Denias, Senandung di Atas Awan (2006), hingga Serdadu Kumbang (2011). Para pemerannya antara lain Merlinda Dessy Adoe, Irma Novita Rihi, Van Jhoov, Bani Sallum Ratu Ke, Maria Dona Ines, Leonard Leo Leba, Putri Diana Soarez Moruk, Yulius Oktavianus, dan Chelsi Tasi.
Women from Rote Island Angkat Isu Sensitif, Tunjukkan Intensnya Kondisi Genting
Melansir dari Tempo, Women from Rote Island banyak menunjukkan realitas kekerasan seksual yang terjadi di tengah perempuan adat. Isu-isu yang terkait dengan sistem hukum dan sosial di masyarakat adat Rote hingga budaya patriarki masih tampak memengaruhi bagaimana perempuan korban kekerasan seksual mendapatkan keadilan. Selain mengangkat isu tersebut, film ini juga menampilkan kebudayaan dan keindahan Indonesia Timur.
Dialog yang digunakan dalam film ini menggunakan bahasa daerah Rote yang natural dan tidak terkesan dibuat-buat. Hal tersebut menambah kesan gentingnya isu yang memang dihadapi oleh masyarakat adat Rote. Alurnya yang fluktuatif juga mampu menarik emosi penonton untuk ikut terjun ke dalam cerita Orpa dan Martha.
Tema film yang menarik ini dibalut dalam sinematografi yang memukau mulai dari keindahan alam Pulau Rote, hingga rumah dan budaya-budaya adat yang ditampilkan. Walaupun begitu, film ini juga turut menampilkan adegan-adegan eksplisit seperti pemerkosaan dan kekerasan yang dapat memicu penontonnya. Oleh karena itu, penonton masih perlu hati-hati dalam memilih untuk menonton Women from Rote Island.
Melanglang Buana ke Beberapa Negara Hingga Panen Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 2023
Women From Rote Island dikabarkan telah tayang dalam beberapa festival film global, seperti Busan International Film Festival 2023, Asian Film Festival Barcelona 2023, QCinema International Film Festival 2023 di Filipina, hingga Festival De Cannes 2024.
Lebih dari itu, film ini juga termasuk ke dalam 14 nominasi penghargaan dalam ajang bergengsi Festival Film Indonesia 2023. Dalam ajang tersebut, Women From Rote Island berhasil memanen Piala Citra dalam kategori Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, dan juga Film Cerita Panjang Terbaik.
Kabarnya, film ini juga telah ditayangkan di bioskop Indonesia pada 22 Februari 2024 lalu. Simak trailer-nya di sini dulu: