Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Aplikasi Digital dan GameDesain Komunikasi VisualDesain ProdukFilm Animasi dan VideoIndustri KreatifInsightKabar KreatifMbois MediaMusikPelaku Kreatif

Ketika Musik Ketemu Mainan di Band of Toys 2025 Malang

Indiekraf.com – Malang makin tegas menunjukkan bahwa kotanya adalah kota kreatif terkemuka. Melalui ekosistem seninya yang bertumbuh, Malang memberikan ruang bagi para pelaku kreatif untuk berkreasi dan berkolaborasi. Salah satu bidang seni yang tumbuh subur di Malang adalah industri musik, yang ternyata juga bersinggungan dengan industri lain. Mulai dari desain grafis dan ilustrasi hingga action figure berupa mainan. Kok bisa ya mainan dan musik bertemu? Dalam artikel ini kita akan mengupas bagaimana musik dan mainan bisa berkolaborasi dan membuka peluang baru di Band of Toys 2025. Simak sampai habis ya!

Musik Jadi Wadah Berekspresi 

Sudah lama dikenal bahwa musik merupakan salah satu wadahnya kreator berekspresi. Melalui musik, musisi dapat menyalurkan ide dan perasaannya menjadi sebuah karya. Tak hanya sekadar ide dan perasaan, musik pun kerap kali menjadi media kritik sosial bahkan telah berkembang sebagai subkultur yang bertumbuh. 

Di Malang sendiri, industri musik juga memiliki eksistensi. Mulai dari banjirnya konser yang diadakan di seputar Malang Raya, band-band lokal yang merajalela, hingga komunitas-komunitas penggemar genre musik tertentu. Hal tersebut menunjukkan bahwa Malang menjadi wilayah potensial untuk dijadikan pasar industri ini. Dengan argumen tersebut, Malang bisa dikatakan menjadi ladang yang subur untuk para kreator dan penikmat seni saling terhubung.

Berkembangnya industri musik di kota ini dapat mendorong kolaborasi lintas bidang, mulai dari desain grafis dan produk serta ilustrasi yang diterapkan pada cover album atau merchandise, hingga mainan. Kenapa bisa mainan juga, ya? Mainan dalam konteks ini biasanya dimanifestasikan ke dalam bentuk action figure. Usut punya usut, action figure ternyata punya pasarnya sendiri dalam industri ini. Kenapa bisa begitu, ya?

Action Figure dalam Musik: Jadi Koleksi Berharga?

Action figure dikenal sebagai figur kecil yang menggambarkan karakter atau tokoh tertentu. Seringkali figur tersebut merepresentasikan karakter film atau game dan sengaja dimiliki penggemar sebagai koleksi pribadi maupun ladang transaksi. Namun, ternyata dalam industri musik pun action figure juga punya tempat serupa di hati penggemarnya.

Melansir dari berbagai sumber, beberapa musisi ikonik yang mendunia juga memiliki action figure yang digandrungi oleh para penggemarnya. Ambil contoh seperti Kurt Cobain, Elvis Presley, The Beatles, Freddie Mercury, Michael Jackson, dan Bon Jovi. 

Bagi para penggemarnya, action figure ini tidak hanya sekadar sebagai mainan saja. Melainkan juga memiliki nilai ekonomi dan bahkan dapat menjadi investasi. Alasannya karena bagi para kolektor, kadang kala terjadi transaksi antar produk yang mana produknya biasanya termasuk limited edition. Memiliki action figure yang jarang dimiliki orang lain, dapat menjadi nilai koleksi yang berharga dan investasi yang dapat dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi.

Sedang di Malang, industri ini mulai menunjukkan geliatnya. Kreativitas lokal mulai mendorong kolaborasi antar seniman dan desainer untuk menciptakan produk-produk unik, termasuk action figure

Band of Toys 2025: Festival Tempat Bertemunya Musik dengan Mainan

Kabar gembiranya, The Lidos bersama GembiraLokaria berkolaborasi dalam menyelenggarakan festival tempat bertemunya musik dengan mainan. Ada 9 musisi lokal Malang yang ikut serta dalam gelaran event ini. Dari 9 musisi dan karya musiknya, direspon oleh para desainer dalam bentuk action figure yang dipamerkan dalam Band of Toys 2025.

Band of Toys 2025 dilaksanakan pada 18-25 Januari 2025 di Parmuse Malang, Jl. Borobudur No.26, Blimbing, Malang. Event ini menyediakan pameran, workshop, pop up market, dan juga pertunjukan musik. Tak hanya sebagai hiburan semata, festival ini juga membuka peluang bisnis bagi para kreator. Dengan menggandeng musisi lokal, kegiatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas bidang dapat terjadi dan menciptakan produk yang bernilai tinggi. Di saat yang sama, juga menambah kekayaan ekosistem kreatif di Malang. 

Musik dan mainan mungkin menjadi dua bidang yang bertolak belakang, tetapi dengan  kreativitas dan inovasi kreator dapat menciptakan harmoni yang kreatif dan menarik. Band of Toys 2025 menjadi salah satu momentum dimana dua bidang ini berkolaborasi dan juga mendorong pertumbuhan industri kreatif di Malang. Jadi, mumpung event belum kelar, yuk jadi bagian dari harmoni kolaborasi ini dengan datang ke festival Band of Toys 2025!

Baca Juga:

Show More

Related Articles

Back to top button