Indiekraf.com – Pandemi Covid-19 telah membuat Startup Airbnb mengalami kerugian yang cukup besar. Mereka bahkan harus melakukan PHK terhadap hampir 25% dari total jumlah karyawanya. Segala strategi telah dilakukan oleh Airbnb agar tidak terus merugi. Hasilnya, saat ini mereka telah menemukan titik terang untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.
Salah satu harapan datang dari para Host (tuan rumah) Airbnb yang ada di daerah pedesaan. Sementara hotel dan para tuan rumah Airbnb di daerah perkotaan mengalami penunuran pesanan secara drastis, tuan rumah Airbnb di daerah pedesaan justru mengalami lonjakan pesanan yang besar.
Hal ini dikarenan efek lock down yang dilakukan di Amerika. Masyarakat Amerika memanfaatkan peluang untuk berlibur kedaerah pedesaan agar terhindar dari tekanan stress yang mereka alami karena lock down.
Baca juga Dirundung Duka Karena Ledakan Besar, Ternyata Beirut Lebanon Menyimpan Potensi Wisata Ini
Peluang ini datang ketika masa lock down di Amerika telah selesai pada bulan Mei lalu. Trisha Mixer, seorang Host Airbnb di pedesaan mengaku telah mengalami kerugian mencapai $40.000 atau lebih dari 500 juta rupiah akibat peraturan lock down. Dikutip dari cnbc.com, Mixer telah mendapatkan lonjakan jumlah pemesanan yang tinggi saat peraturan tersebut telah selesai. Ia mengatakan bahwa orang-orang yang menyewa tempatnya terlihat sangat ingin berlibur.
“You could tell people were desperate,”
“Anda bisa melihat banyak orang-orang yang meresa putus asa,” ujar Mixer.
Baca juga Traveloka Raup Pendanaan 250 Juta Dollar Untuk Bangkit Dari Pandemi
Mixer menyewakan dua rumah, satu rumah danau (lake house), dan sebuah pondok (cottage) yang berada di Texas. Karena stress akibat lock down, mayoritas dari penyewa tempat mereka bahkan adalah orang lokal di daerah tersebut. Akhir pekan musim panas adalah waktu yang sangat populer untuk berlibur. Hal ini membuat Mixer tidak perlu mengeluarkan tenaga besar untuk memperoleh pelanggan.
Mixer sempat kualahan untuk menangani jumlah penyewa yang tinggi, Ia bahkan mencoba untuk menaikkan harga sewa tempatnya. Namun ternyata hal itu tidak berhasil. Seluruh tempatnya dipenuhi pesanan selama musim panas hingga akhir Oktober nanti.
Pihak Airbnb, membenarkan adanya jumlah peningkatan pemesanan di daerah pedesaan. Menurut mereka, host atau tuan rumah Airbnb yang memiliki properti di pedesaan memperoleh lebih dari 200 juta dollar pada bulan Juni 2020. Meningkat 25% dari periode tahun lalu. Ini adalah waktu yang tepat untuk Airbnb agar bisa memaksimalkan strategi bisnisnya untuk kembali bangkit dari keterpurukan.
Penulis: Achmad Faridul Himam
Referensi
[1] Rural Airbnb bookings are surging as vacationers look to escape the coronavirus