Indiekraf.com – Sebagai rakyat Indonesia, sepertinya kita sudah tak asing lagi ya dengan jenis makanan yang bernama tempe. Makanan yang terbuat dari kacang kedelai ini ternyata tak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal lho. Nyatanya, di Amerika Serikat akan segera dibangun sebuah pabrik tempe berskala besar!
Tempe banyak memikat lidah masyarakat luar negeri bukan hanya karena rasanya yang enak, tetapi juga kandungan nutrisinya yang kaya. Tempe juga kerap kali menjadi makanan pengganti daging untuk orang yang menjalankan pola hidup vegetarian. Sebagai sumber bahan makanan nabati, tempe juga dirasa baik untuk dikonsumsi oleh para pejuang diet.
Kabar mengenai akan dibangunnya pabrik tempe di Amerika Serikat dikatakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Chicago. Pada Senin (24/8), dikutip dari GNFI, KJRI telah melangsungkan acara temu bisnis di negara bagian Indiana. Acara temu bisnis tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk menggaungkan potensi kerjasama di bidang investasi dan perdagangan serta bidang pariwisata.
Baca Juga Jumlah View Youtube Bisa Berkurang, Kenapa ya?
Pada acara tersebut, Joshua Marsh selaku Walikota Greensburg bersama dengan para pebisnis lainnya turut hadir meramaikan. Meri Binsar Simorangkir yang mana menjabat sebagai KJRI Chicago memberikan pernyataannya terkait dengan pertemuan tersebut. “Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk lebih meningkatkan lagi kerja sama Indonesia dengan Indiana,” ujarnya.
Di Chicago sendiri terdapat restoran bernama Mayasari Indonesian Grill yang ternyata adalah milik Mayasari Effendi. Diketahui bahwa di restoran tersebut, tempe telah menjadi hidangan favorit. Dengan adanya hal positif itu, Mayasari berniat untuk membuat pabrik tempe skala besar di kawasan Windset. Rencananya, pabrik tersebut akan beroperasi penuh di awal tahun 2021.
Dikutip dari Kompas.com, pembangunan pabrik tersebut dilakukan untuk menambah produksi tempe secara kuantitatif. Selama ini Mayasari melakukan produksi tempe untuk restoran nya dengan skala yang lebih kecil atau industri rumahan. Ia juga berharap dengan dibangunnya pabrik tersebut, produksi yang tadinya hanya sekitar ratusan bungkus sepekan bisa meningkat menjadi 1,6 juta bungkus setiap minggunya.
