Indiekraf.com – Bagi para wisatawan yang mengunjungi Semarang, tak lengkap rasanya kalau belum mencoba Soto Bangkong. Salah satu kuliner khas dari kota ini sangat terkenal dengan cita rasanya yang gurih dan lezat.
Soto Bangkong didirikan oleh almarhum Soleh Soekarno sejak tahun 1947. Sebelum menempati ruko besar seperti sekarang, Soleh dulunya memulai dengan berjualan berkeliling kampung menggunakan angkringan yang dipikul.
Dikutip dari cnnindonesia.com, anak sekaligus pengelola Soto Bangkong saat ini, Joko Bennyanto menyampaikan bahwa dulu almarhum ayahnya juga melakukan kerja sampingan dengan menarik becak.
“Lima tahun bapak berjualan seperti itu sebelum dapat tempat di sini. Berjualan sambil sampingan menarik becak,” ujar Benny.
Nama Soto Bangkong juga terbilang unik, karena bangkong memiliki arti katak besar. Namun, bukan berarti mereka menyajikan soto menggunakan daging katak. Nama tersebut diambil dari nama perempatan jalan dimana warung soto ayam khas Semarang ini berdiri.
“Nama bangkong karena dulunya, nama perempatan ini adalang perempatan bangkong karena banyak kodok. Nah, pelanggan yang datang saat itu banyak menyebut soto ini Soto Bangkong,” jelas Benny.
Soto ini bertempat di ruko bangkong plaza, Jl. Brigjen Katamso No.1, Peterongan. Saat ini, soto ayam khas kota Venice van Java tersebut telah membuka cabang dibeberapa kota besar di Indonesia yang dikelola oleh keluarga dari almarhum Soleh Soekarno.
Salah satu rahasia utama yang membuat soto ini terkenal adalah pada kecap yang digunakan. Mereka menggunakan kecap yang mereka produksi sendiri. Kecap ini memiliki tekstur yang tidak terlalu kental jika dibandingkan dengan kecap yang lain.
Selain itu, ayam yang digunakan adalah ayam kampung yang membuat kuah soto menjadi lebih gurih. Mereka juga menyajikan lauk tambahan yang bisa dipilih seperti sate kerang, tempe, tahu, dan perkedel. Dalam satu hari, Soto Bangkong bisa menjual sekitar 200 sampai 300 porsi.
Penulis: Achmad Faridul Himam
Referensi
[1] Soto Bangkong Legendaris, Khas Semarang yang Berkembang Pesat