Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Industri KreatifInsightKulinerMbois MediaPelaku Kreatif

Asal Usul Es Krim, Kuliner Dingin yang Katanya Dimulai Dari Salju?

Mengulas sejarah es krim yang katanya berawal dari salju dan sudah ada sejak sebelum masehi

Indiekraf.com – Es krim termasuk kuliner ringan yang umum disajikan sebagai makanan penutup. Kuliner dingin satu ini konon katanya berawal dari salju dan sudah ada sebelum masehi, lho! Penasaran? Simak artikel ini sampai habis untuk tahu bagaimana asal usul es krim hingga perkembangannya di Indonesia sampai sekarang!

Asal usul es krim

Melansir dari International Dairy Foods Association (IDFA), asal usul es krim sebenarnya diketahui sudah ada sejak abad kedua sebelum masehi (SM), walaupun tidak yakin dimulai ada pada tanggal dan tahun berapa tepatnya. Katanya, dulu Alexander The Great suka makan salju dan es yang diberi madu dan nektar.

Pada masa Kekaisaran Romawi, Nero Claudius Caesar (54 – 86 SM) sering pengirim orang ke pegunungan untuk mengambil salju, yang kemudian salju itu diberi rasa dengan buah-buahan dan jus. Lebih dari seribu tahun setelahnya, Marco Polo kembali ke Italia dari Timur Jauh (Far East) dengan membawa resep yang cukup dekat dan mirip dengan apa yang sekarang disebut sebagai sherbet

Para sejarawan kemudian memperkirakan bahwa mulai dari situ lah resep tersebut berevolusi menjadi es krim, diperkirakan pada  abad ke 16. Orang-orang Inggris juga konon katanya menemukan es krim di masa yang sama, atau bahkan sebelum itu. Katanya di masa kerajaan Charles I di abad ke 17, ada kuliner es krim yang biasa disajikan di meja makannya.

Lebih lanjut, di Perancis juga mulai dikenalkan dengan makanan penutup yang dingin (frozen dessert) di tahun 1553 oleh orang Italia, Catherine de Medici, yang kemudian dia menjadi istri dari Henry II dari Perancis. Sampai tahun 1660, baru lah es krim dikenalkan ke muka publik. Procopio dari Sisilia adalah orang yang mengenalkan resep es krim yang terbuat dari campuran susu, krim, mentega, dan telur di cafenya yang bernama Café Procope.

Perkembangan es krim di Amerika

Masih dari sumber yang sama, perkembangan es krim di Amerika dimulai pada tahun 1700-an. Ketika seorang tamu dari Gubernur Maryland, William Bladen, menuliskan surat berisi catatan resmi pertama tentang es krim di Dunia Baru (New World) pada tahun 1744. Seorang pembuat kue bernama Philip Lenzi mengiklankan es krim pertama kali di negara ini pada 12 Mei 1777 di New York Gazette. 

Di musim panas tahun 1790, catatan yang disimpan oleh seorang pedagang di Chatam Street, New York, menunjukkan bahwa presiden George Washington mengabiskan sekitar $200 untuk es krim! Lalu di tahun 1813, Dolley Madison menyajikan es krim stroberi pada jamuan inaugurasi Presiden Madison di Gedung Putih.

Nah, sampai tahun 1800-an, es krim menjadi hidangan penutup yang langka dan eksotis. Kuliner ini biasanya dinikmati oleh  kalangan elit hingga kemudian di ditemukanlah rumah es berinsulasi (insulated ice houses). Di tahun 1851 mulanya es krim menjadi industri di Amerika, dibawakan oleh pedagang susu dari Baltimore bernama Jacob Fussell.

Baca juga:

Produksi es krim di Amerika lalu semakin meningkat dan meluas karena perkembangan teknologi. Hingga di abad ke-19 muncul lah es krim dengan kreasi-kreasi baru, seperti es krim soda di tahun 1874 hingga es krim “Sunday” yang kemudian diubah namanya menjadi “sundae” di tahun 1890-an.

Lebih lanjut, produksi es krim di Amerika pada tahun 1940-an hingga 1970-an cenderung relatif stabil seiring dengan semakin banyaknya es krim yang dikemas dan dijual bebas di supermarket. Sampai sekarang, es krim dan toko-toko yang menjual es krim sudah banyak bertebaran dan menjadi populer.

Bagaimana dengan perkembangan es krim di Indonesia?

Melansir dari berbagai sumber, perkembangan es krim di Indonesia cenderung beragam. Mulai dari peternakan sapi di tahun 1942, dikenalkan oleh Belanda, dan ada juga pengaruh dari Italia. Simak sini dulu, yuk!

Dituliskan oleh Kevindra Soemantri dalam Jakarta A Dining History, es krim di Indonesia memiliki kaitan dengan banyaknya peternakan sapi di beberapa wilayah di Indonesia pada tahun 1942. 

Saat itu ada sekitar 25 peternakan sapi milik pribumi yang tersebar di daerah Menteng. Peternakan tersebut antara lain adalah Haji Achmad Tablih, Haji Otib, dan Haji Djaeni. Selain di Jakarta, peternakan susu juga menyebar di wilayah Lembang dan Bandung yang memang sesuai dengan tipografi wilayah sana.

Peternakan tersebut kemudian menjadi pemasok susu ke Batavia. Ini seiring dengan kemajuan teknologi pada masa itu, seperti adanya pendinginan dan pembuatan es. Ditambah pula dengan masuknya produk rumah tangga dari Eropa, seperti margarin dan susu kental manis, yang mana ini merupakan bahan-bahan pendukung pembuatan es krim.

Nah, sumber lain menyebutkan bahwa salah satu olahan es krim yang populer di Indonesia adalah Es Puter. Es puter merupakan olahan es krim tradisional yang sebenarnya pertama kalinya dikenalkan dari Belanda. Ceritanya, dahulu Kolonial Belanda mengenalkan es krim ke Indonesia dengan olahannya yang terbuat dari susu dan krim. Olahan es krim Belanda ini diadaptasi oleh orang Indonesia dengan bahan yang berbeda.

Bahan yang digunakan adalah santan, alih-alih susu. Karena pada masa itu masyarakat Indonesia tidak mampu membeli susu yang mahal, jadi mereka menggunakan bahan yang lebih terjangkau. Maka dari itu, olahan es puter jika dibandingkan dengan es krim pada umumnya cenderung terasa lebih gurih. Sampai saat ini es puter masih eksis dan populer di Indonesia.

Lebih lanjut, ada sumber lain yang menyebutkan bahwa es krim di Indonesia sebelumnya sudah dikenalkan pada tahun 1932 oleh Luigi Ragusa. Konon katanya, Luigi Ragusa pernah menyajikan hidangan es krim untuk sebuah pesta besar di Pasar Gambir, Batavia, untuk merayakan ulang tahun Ratu Wilhelmina dari kerajaan Belanda. 

Hingga kemudian Luigi Ragusa membuka kedai es krim pertamanya dengan nama dagang Es Ragusa Italia yang sampai saat ini masih eksis di Jakarta.

Es Krim Ragusa – Sumber foto: Tribun Jakarta

Bagaimana dengan di Malang? 

Di Malang sendiri, ada kedai es krim tertua yang legendaris dan masih eksis sampai sekarang, yaitu Toko Oen. Melansir dari MalangRaya, kiprah Toko Oen pertama kali dimulai pada tahun 1910. Liem Gien Nio, istri Oen Tjoen Hok, senang membuat kue dan es krim ala Belanda untuk mengisi waktu luang.

Dari hobinya tersebut, ia mendirikan sebuah toko dengan menggunakan nama depan suaminya ‘Oen’, sebagai merek dagang. Seiring berjalannya waktu, Toko Oen semakin ramai dikunjungi pelanggan sampai dibukanya cabang di empat kota termasuk di Malang. Di Malang sendiri, Toko Oen berdiri pada tahun 1936 dan bertempat di Jalan Jenderal Basuki Rahmat atau kawasan Kayutangan, dekat dengan Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus dan Gedung Societeit Concordia (sekarang Sarinah).

Toko Oen di Malang – Sumber foto: Nahwa Travel

Pada masa itu, Toko Oen sangat populer dan menjadi restoran terbesar di Malang. Bahkan toko ini sempat menjadi tempat nongkrongnya para peserta Kongres KNIP pada tahun 1947 dan menjadi salah satu bangunan yang selamat dari agresi militer Belanda.

Sampai saat ini, Toko Oen masih berdiri dan beroperasi di lokasi yang sama. Menjadi toko legendaris di Malang, toko es krim ini patut kamu jadikan salah satu destinasi kuliner jika sedang berkunjung di Malang.

Itulah cerita asal-usul es krim yang mulai dari salju hingga sekarang menjadi kuliner yang populer dan cocok dinikmati sebagai jajan atau makanan penutup. Buat kamu yang suka dengan makanan dingin, es krim bisa kamu jadikan hidangan yang wajib kamu nikmati! Apalagi sekarang sudah banyak terdapat kreasi es krim yang kreatif, tak hanya manis dan creamy, tetapi juga menyegarkan.

Baca juga:

Show More

Related Articles

Back to top button