Indiekraf.com – Memiliki sebuah produk digital yang sempurna mungkin adalah keinginan banyak developer. Namun, tentunya tidak mudah untuk membangun produk digital yang sempurna. Ada beberapa masalah yang akan dihadapi, salah satunya adalah technical debt.
Untuk mempelajari Technical Debt secara lebih dalam, DILo Malang menggelar event #NgalamTalks07 dengan tema “Build Sustainable Digital Product as Software Developer” pada hari Senin (28/006) kemarin. Acara tersebut menghadirkan Didik Tri Susanto, Software Developer dan Technical Lead at AVANA sebagai pemateri.
Baca juga NgeDILo x IxDA Malang: Proses Riset UX Research Pada Perusahaan B2B
Menurut Didik, membuat perencanaan sebelum melakukan coding adalah hal yang penting untuk diperhatikan. “Plan First, Code Later. Kalau kita memikirkan diawal, kita akan bisa menentukan bagaimana arsitektur produk kita dengan baik, agar tidak asal-asalan,” ujarnya.
Rencana yang dibuat juga tidak perlu terlalu detail. Menurutnya, inti dari rencana yang harus dibuat adalah kita dapat mengetahui dengan jelas garis besar apa saja yang harus kita lakukan kedepannya.
Rencana ini tentunya dibuat untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, salah satunya adalah hasil coding kurang maksimal. “Efek kalau coding tidak terlalu bagus adalah kita akan menumpuk technical debt. Semakin banyak maka akan semakin susah untuk benerin sebuah bug,” jelas Didik.
Baca juga 5 Rekomendasi Buku Untuk UX Designer & UX Researcher
Terdapat banyak hal yang dapat mengakibatkan technical debt pada produk kita. Didik menjelaskan setidaknya terdapat empat poin yang bisa mengakibatkan technical debt. “Pertama tidak ada perencanaan yang bagus, asal coding. Kedua, karena deadline terlalu mepet. Ketiga, adanya developer baru yang kurang berpengalaman. Keempat adalah adanya permintaan dari stakeholder atau owner yang berubah-ubah,” jelasnya.
Namun jangan khawatir, Didik ternyata memiliki trik khusus untuk mengatasi technical debt secara efektif. Hal pertama yang harus dilakukan adalah sering melakukan dokumentasi saat kita melakukan coding. Setelah itu, penting bagi kita untuk mereview hasil coding tersebut secara rutin.
Tak lupa, Didik juga menyarankan kita untuk menyarankan kita untuk melakukan komunikasi dengan pihak lain seperti stakeholder. “Ngobrol ke product owner atau stakeholder, harus bisa jelasin efeknya agar mereka bisa memutuskan pilihan apa yang harus dilakukan kedepannya,” ujarnya.
Penulis: Achmad Faridul Himam