Indiekraf.com – Forestra sebagai salah satu festival musik bergengsi di Tanah Air baru saja memberi kabar baru. Mereka menghadirkan film dokumenter Forestra yang mengambil latar di gelaran tahun 2019 lalu. Hal ini juga sebagai bentuk untuk merayakan Hari Konservasi Nasional lho. Seperti apa kira-kira dokumenter tersebut?
Film Dokumenter Forestra Dirilis untuk Rayakan Hari Konservasi Nasional
Forestra sendiri merupakan salah satu festival musik yang dilaksanakan di Orchid Forest Cikole, Bandung, Jawa Barat. Festival ini kerap menghadirkan berbagai musisi kece untuk tampil di dalamnya. Kini, dalam rangka merayakan Hari Konservasi Nasional mereka merilis film dokumenter Forestra.
Mereka berharap bahwa film ini mampu menjadi penghibur sekaligus sebagai kenangan dari keseruan perhelatan musik. “Lewat dokumenter ini, kami harap para penonton kami bisa menumbuhkan sedikit perasaan lepas dari realita dengan mengenang keseruan perhelatan musik serta berharap akan tiba hari dimana kita sekali lagi bisa bersatu kembali di satu atmosfer festival yang sama,” jelas pihak Forestra.
Film Dokumenter Forestra Mengambil Latar Gelaran di Tahun 2019
Terakhir kali festival ini diadakan adalah pada tanggal 28 September 2019 lalu. Nama Forestra sendiri diambil dari kata Forest dan Orchestra. Kedua kata tersebut digabungkan dan menjadi kata ‘Forestra’. Seperti namanya, Forestra diadakan dengan nuansa musik yang artristik dan mengajak penonton untuk menghormati alam.
Di tahun 2019, festival musik ini bahkan berhasil menarik sekitar lebih dari tiga ribu penonton. Pada era tersebut, Forestra menghadirkan Maliq & D’Essentials, Once Mekel, Isyana Sarasvati hingga Erwin Gutawa dan orkestranya. Keseruan dari pagelaran tersebut bisa kamu intip lewat film dokumenter Forestra nih.
Terbagi Menjadi Tiga Episode dengan Cerita Berbeda
Festival musik Forestra memang terbilang sukses lantaran berbagai peran penting di baliknya. Ada pula Jay Subyakto, Iwan Hutapea hingga INet Leimena yang ikut serta dalam penyelenggaraannya. Film dokumenter yang akan dibuat ini nantinya akan terbagi menjadi tiga episode di waktu yang berbeda.
Ketiga episode yang akan dirilis akan mengangkat pengalaman yang berbeda di tiap episodenya. Mereka mencoba menggambarkan reaksi saat mendengar konsep musik orkestra ke alam. Selain itu, mereka juga menampilkan proses desain teknis panggung yang direalisasikan di gelaran tersebut. Di episode lainnya, tergambar harapan dan mimpi untuk bisa menggelar festival kembali saat Indonesia sudah ‘pulih’.
Baca Juga Film Seperti Dendam akan Tayang di Toronto International Film Festival!
