
Indiekraf.com – BINUS FESTIVAL atau yang biasa dikenal dengan sebutan BIFEST merupakan salah satu program BINUS University yang rutin diadakan dua kali dalam setahun atau di setiap semester guna memberikan kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengembangkan soft-skills dan hard-skills untuk mendukung tercapainya BINUS Graduate Attributes melalui aktivitas training, workshop, knowledge sharing, exhibition, kompetisi, dan aktivitas sosial.
Dalam kegiatan BIFEST kali ini, BINUS @ Malang sebagai Digitechpreneur Campus berkolaborasi dengan para pelaku Startup Malang, yaitu Bapak M. Ziaelfikar Albaba sebagai CEO PT. Indiekraf Indonesia Digital Kreatif dan Bapak Erick Setiawan sebagai CEO VernonCorp.
Para pembicara dihadirkan untuk memberikan insight dalam workshop entrepreneurship yaitu “Growth Digital Startup: Culture, Innovation, and Capabilities for Sustainable Growth” yang diadakan pada Selasa, 27 Mei 2025 secara hybrid di Lab Incubator BINUS @Malang dan dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai Program Studi dengan minat yang tinggi di bidang digital entrepreneurship.
Workshop ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman peserta mengenai budaya organisasi yang agile, selalu berinovasi, dan mampu membangun startup digital yang tahan banting dalam situasi yang penuh ketidakpastian. Selain itu, workshop ini juga bertujuan untuk menumbuhkan pola pikir yang selaras dengan BINUS Graduate Attributes, di mana Binusian diberikan berbagai skill yang relevan sehingga dapat bersiap dalam menghadapi dunia nyata setelah lulus nanti.
Melalui eksplorasi tantangan nyata yang akan dihadapi startup, workshop ini diharapkan mendorong kesadaran sosial dikalangan mahasiswa BINUS dengan adanya budaya kolaboratif dan adaptif sehingga dapat memberikan dampak positif bagi diri sendiri maupun komunitas yang lebih luas.
Menurut Erick Setiawan selaku CEO Vernon Corp, berpijak dari adanya perubahan yang semakin cepat maka startup yang bertumbuh dan berkelanjutan harus mengedepankan adanya fleksibilitas dan mendorong adanya inovasi dalam hal pengambilan keputusan. Sehingga kolaborasi seperti ini dapat secara efektif dalam perbaikan yang berkelanjutan dalam budaya organisasi dan kapabilitas startup.
Selain itu M. Ziaelfikar Albaba juga menambahkan perlu ditekankan bahwa sebagai perintis atau penerus bisnis itu merupakan hal yang challenging bagi para pemula. Dalam culture di masing masing bisnis punya khas dan value yang berbeda. Sehingga perlu dikuatkan sejak ideasi awal melalui penyamaan visi-misi, hingga saat sudah menjadi perusahaan yang sustain membutuhkan culture dan capability yang kuat antar tim terutama para founder.