INDIEKRAF – Malang merupakan salah satu kota yang mendukung produk-produk UMKM yang tersebar luas di area Malang. Namun sayangnya produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Kota Malang belum sepenuhnya menempuh jalur go online. Bahwa telah diketahui total sekitar lebih dari 70 ribu UMKM yang berjalan, masih ada total sekitar 30 persen yang sudah memanfaatkan sistem pemasaran online.
Kemajuan zaman yang serba cepat dengan bantuan internet dapat menjadikan efisiensi bagi para penggunanya. Dengan memanfaatkan internet dipastikan akan membantu proses pemasaran para UMKM yang berada di Kota Malang. Dengan berbagai macam pola yang ditawarkan di internet untuk membantu penjualan dan pemasaran para penggunanya. Namun, masih ada beberapa orang yang belum memanfaatkan teknologi internet. Lalu, masih banyak permasalahan-permasalahan yang masih dirasakan oleh pelaku UMKM.
Yukiko Ayu Kartika Larasati, selaku Public Relations Pahlawan Digital mengatakan dari hasil diskusi dari tim #PahlawanDigital, bahwa setidaknya masih ada lima permalasahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM. Dari hasil diskusi yang dilakukan oleh tim Jagoan Hosting dapat disimpulkan bahwa permasalahan utama yang selalu dihadapi adalah masalah permodalan.
Seperti yang disimpulkan bahwa pelaku UMKM akan sukses dan dapat menjangkau pemasaran yang luas, namun selalu terkendala masalah permodalan. Bahwa dikatakan para pelaku UMKM masih belum memberanikan diri untuk pergi ke lembaga keuangan (bank).
“banyak para UMKM yang memanfaatkan lembaga keuangan untuk membantu modal mereka meskipun dengan resiko yang cukup berat” ungkap Yukiko. Lalu permasalahan yang selalu muncul adalah pendistribusian barang. Ada beberapa pelaku UMKM yang masih memasarkan produknya melalui offline saja. Masih ada pelaku UMKM yang fokus untuk meningkatkan kualitas produk daripada memikirkan strategi pemasaran produk mereka. Masalah perizinan badan hukum juga menjadi masalah para pelaku UMKM. Kurangnya memahami dalam pengetahuan dengan beberapa proses perizinan dan legalitas menjadi tantangan besar bagi pelaku UMKM.
“Pelaku UMKM yang masih menggunakan buku manual juga menjadi faktor penghambat berkembangnya bisnis. Karena, proses yang manual mengakibatkan kesulitan dalam menghitung omset, laba kotor, hingga laba bersih.” Katanya
Banyak orang yang masih menyepelekan pembukuan. Namun, dibalik itu semua pembukuan bisa dijadikan tolak ukur suatu sukses atau tidaknya usaha tersebut. Karena, dengan pembukuan kita bisa merencanakan strategi dan lain sebagainya.
Masalah terakhir yang sering dihadapi adalah Pemasaran Online. Meskipun zaman sudah semakin maju dengan kecanggihan dan kemudahan teknologi. Nyatanya, justru hal ini merupakan suatu tantangan besar terhadap pelaku UMKM.
“kurangngya pemahaman dan adaptasi terhadap kecanggian teknologi membuat mereka menjadi kurang bisa untuk mengoperasikannya. Karena, sebagian besar didominasi oleh Generasi X. Disinilah peran anak muda bangsa yaitu turut membantu memcahkan masalah yang sedang dihadapi.” Jelasnya.