Indiekraf.com – Startegi digital marketing pada era sekarang sangat dibutuhkan di hampir semua perusahaan, termasuk usaha mikro. Promosi secara online dinilai sangat efektif untuk membantu meningkatkan penjualan dan branding sebuah usaha.
Setiap perusahaan besar biasanya telah memiliki divisi khusus untuk merancang strategi digital marketing untuk produk mereka. Namun, berbeda dengan usaha mikro, mereka masih butuh jasa agency untuk membantu merancang strategi digital marketing usaha mereka. Berbeda dengan perusahaan besar yang memiliki banyak modal, usaha mikro terkadang harus rela mengeluarkan biaya mahal untuk membayar jasa agency.
Baca juga Wuuih, Unilever Indonesia Siap Bantu ‘Modal’ UMKM, Gimana Syaratnya?
Salah satu pemilik usaha mikro di Kota Malang, Devita Fitri Toufani sangat merasa keberatan dengan biaya agency yang memberikan layanan digital marketing seperti feed instagram. Pemilik usaha Nugteta, produsen olahan tempe dan tahu tersebut mengatakan layanan pembuatan konten feed instagram cukup mahal. Masih terdapat sejumlah pihak yang tidak memberikan kesempatan negosiasi mengenai biaya. Padahal, pihak pengusaha mikro telah menyiapkan semua kebutuhan konten feed instagram seperti konsep, foto, dan tulisan.
“Harga masih kurang sesuai dengan layanan. Kecuali kalau mereka yang memimirkan semua dari awal. Kalau foto, tulisan, konsep, warna sudah disediakan dari kita, ya harusnya lebih murah dari harga yang ditawarkan,” ujar Devita saat diwawancarai oleh tim Indiekraf.
Devita berharap jika harga jasa yang diberikan oleh agency bisa menyesuaikan dengan layanan yang diberikan. Dengan begitu, akan didapatkan harga yang mungkin sesuai dengan kapasitas kedua belah pihak.
“Mungkin harga jasa pembuatan feed bisa disesuaikan dari tingkat kesulitannya,” tambahnya.
Baca juga Berita Gembira! BRI Ventures Buka Peluang Inves ke 400 Startup Lewat Ini
Devita juga menyampaikan bahwa terdapat banyak pelaku usaha mikro yang juga “mengeluh” karena jasa agency, khusunya pembuatan feed instagram yang sangat mahal. Menurutnya, masih banyak usaha mikro yang masih memiliki pendapatan yang belum begitu banyak. Namun, dengan persaingan usaha di era digital seperti sekarang, mereka mau tidak mau harus mampu menyesuaikan strategi promosi agar usaha mereka tetap bertahan.
Penulis: Achmad Faridul Himam
