Indiekraf.com-Sebanyak 70 lansia mengikuti Tular Nalar Akademi Digital Lansia (ADL) tematik Youtube batch 2 di Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma) Jumat, 17 Maret 2023. Mereka berasal dari berbagai komunitas lansia. Terdiri atas Forum Keluarga Disabilitas, Pergerakan Perempuan Kreatif, dan Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI/Polri (PEPABRI).
“Tiga diantara para peserta adalah teman tuli,” kata Koordinator Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Wilayah Malang, Anandito Birowo. Sehingga, fasilitator memanfaatkan aplikasi Live Transcribe yang mengubah suara menjadi teks. Program yang sama diselenggarakan di Malang Creative Center (MCC) pada 15 Marey 2023, diikuti 20 orang. Total 90 peserta, terdiri atas lansia dan pra lansia 80 orang dan pendamping lansia 10 orang.
BACA JUGA:
Pemkot Malang Akan Terus Bersinergi Dengan Pelaku Ekraf Agar Ekosistem Digital Makin Berkembang
Gelaran Seni Di 108 Rise and Shine Kayutangan Heritage Malang Bangkitkan Ekonomi Kreatif
Melihat Ramainya Suasana Pasar Takjil Di Kawasan Soehat Kota Malang Tahun 2021
Program Tular Nalar ADL, kata Anandito, bertujuan menciptakan masyarakat yang imun atau kebal terhadap hoaks. Agar mereka turut melindungi keluarga dari gangguan informasi. Lantaran dalam era digital, informasi begitu cepat sehingga terjadi tsunami informasi. Sehingga lansia harus melek dan turut melalawan hoaks.
Peserta dibagi dalam sembilan kelompok, masing-masing didampingi fasilitator yang berbagi materi tematik YouTube. Materi antara lain mengenal konten dan algoritma YouTube, bijak mengakses YouTube, menciptakan YouTube yang aman bagi lansia dan keluarga, mengindentifikasi konten negatif di YouTube dan praktik cek fakta dengan Kalimasada dan Tipline MAFINDO.
Wakil Direktur III Polkesma, Kissa Bahari menuturkan jika para lansia terus belajar mengikuti perkembangan teknologi. Sehingga lansia tetap sehat dan produktif. “Para senior (lansia) lahir sebelum diciptakan komputer. Tapi tetap semangat belajar,” katanya.
Selain itu, lansia harus bijak dalam menyikapi informasi yang beredar. Disesuaikan dengan kebutuhkan. Termasuk mengatur lama waktu dalam menonton YouTube. “Belajar tanpa henti, otak terasah, dan lebih fresh,” ujarnya.
Salah seorang peserta Alfi (40) mengaku program Tular Nalar ADL sangat bermanfaat sehingga lebih memahami fitur-fitur YouTube. Sehingga lebih bijak dalam menghadapi konten kategori hoaks, hasutan dan penipuan. “Kegiatan ini kaya dengan pengetahuan dan bisa menjangkau ibu rumah tangga dan generasi milenial.
Sumber: Siaran Pers MAFINDO Wilayah Malang