Indiekraf.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melangsungkan kerjasama dengan PT. Cerdas Digital Nusantara (CAKAP). Kerjasama tersebut dilangsungkan dengan bentuk pelatihan bahasa Inggris secara daring bagi para pelaku pariwisata. Pelaku pariwisata di lima destinasi super priorita dan Belitung yang berjumlah sekitar 150 pelaku ini pun mengikuti pelatihan tersebut.
Pelatihan Bahasa Inggris untuk Mengasah Kemampuan Pelaku Pariwisata
Wisnu Bawa Tarunajaya selaku Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf memberikan keterangannya. Pada Jumat (12/3), ia memaparkan bahwa di masa pandemi, dampak terhadap sektor pariwisata memang cukup besar. Hal ini terlihat dari penurunan kunjungan wisatawan hingga kurangnya aktivitas pariwisata.
Namun, masa kini bisa jadi momentum untuk mereka mempersiapkan diri untuk mengasah kemampuan dalam menyambut kedatangan wisatawan. Salah satu caranya adalah dengan mengasah kemampuan berbahasa asing dalam menyambut wisatawan mancanegara. Sehingga, jika perbatasan negara sudah dibuka kembali, pelaku wisata ini bisa lebih siap menghadapi gelombang wisatawan asing yang datang ke lokasi wisata tersebut.
Kualitas Pelayanan Pariwisata Diharapkan Bisa Meningkat
Wisnu juga menjelaskan lebih jelas terkait kualitas pelayanan dari para pelaku wisata. “Tuntutan dan ekspektasi terhadap kualitas pelayanan pariwisata akan semakin tinggi mengikuti perubahan tren wisata dengan pola/kebiasaan baru, di mana experience benar-benar akan diutamakan, karena banyak yang harus dipenuhi oleh wisatawan dalam perjalanannya.” ucapnya.
“Peningkatan kualitas pelayanan melalui interaksi yang baik dan komunikatif, serta dapat menciptakan kesan dan pengalaman yang menarik bagi para wisatawan mutlak sangat diperlukan,” lanjut Wisnu.
Pentingnya Skill Bahasa Asing di Dunia Pariwisata
Sebagai salah satu alasan, Wisnu pun menjelaskan bahwa pelatihan bahasa inggris ini mampu meningkatkan skill bahasa asing dari pelaku wisata. Menurut Wisnu, skill berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, menjadi peran penting untuk bisa mempromosikan potensi wisata daerah ke wisatawan mancanegara.
“Oleh karena itu, melalui pelatihan daring bahasa Inggris ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan pelaku pariwisata atau masyarakat lokal dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Baik dalam merepresentasikan dan mengenalkan atraksi yang dimiliki daerahnya, budaya, alam, buatan, dan produk-produk lokal, maupun dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan, sehingga di era pascapandemi nanti pelaku pariwisata telah memiliki bekal dan lebih siap”, jelas Wisnu.
