Indiekraf.com – Salah satu tahap penting dalam membuat sebuah bisnis atau startup adalah ideation. Tahapan ini merupakan proses penting agar kita dapat membuat sebuah produk yang terencana dan tepat sasaran. Sehingga, kita tidak asal membuat sebuah produk “kosong” yang belum tervalidasi.โฃ
Untuk mempelajari lebih dalam mengenai hal tersebut, DILo Malang menggelar event #NgalamTalks3 dengan tema โIdeation Stage For Build a Startupโ. Event yang dilaksanakan pada hari Jum’at (29/01) ini mendatangkan M. Ziaelfikar Albaba, Co-Founder & Director Indiekraf Indonesia sebagai pemateri utama.
Baca juga NgeDILo x IxDA Malang: Proses Riset UX Research Pada Perusahaan B2B
Dalam penyampaianya, Fikar mengatakan tahapan ideation adalah tahap awal yang penting dalam membuat sebuah startup. Dalam tahapan ini, kita dituntut untuk menentukan ide yang tepat dalam menyelesaikan masalah yang ada. Terdapat banyak metode yang bisa digunakan dalam membantu menentukan ide, salah satunya adalah SCAMPER.
“SCAMPER ini membantu kita untuk menjawab tentang apasih ide yang sebenarnya sudah ada. Disini kita juga akan dibantu untuk menentukan rencana kedepanya.” ujar Fikar. Untuk mendapatkan ide menggunakan metode ini, kita bisa melakukan cara dengan bertanya dan melakukan competitor analysis yang sudah ada. Misalkan kita ingin membuat startup e-commerce, tahap pertama kita bisa mempelajari tentang e-commerce yang sudah sukses di Indonesia.
Baca juga 5 Rekomendasi Buku Untuk UX Designer & UX Researcher
“Cara melakukan competitor analysis tentunya adalah mencatat siapa saja kompetitor dari produk kita. Kalian bisa membandingkan tentang service, harga, dan fitur mereka,” tambah Fikar. Dengan mengetahui hal tersebut, kita akan bisa lebih terbuka untuk mencari keunggulan yang tidak ada pada kompetitor. Hal ini dapat menjadi kekuatan bagi startup kita kedepanya untuk dapat bersaing dengan para kompetitor yang ada.
Selain melakukan riset, dalam tahap awal ini, Fikar juga menyarankan agar kita bisa membuat prototype. Hal ini akan membantu ketika kita ingin mencari investor. “Perlu prototype karena agar kita tahu seperti apa produk yang akan kita buat kedepanya. Semakin sempurna akan semakin siap untuk dijual. Minimum bisa membuat MVP (minimum viable product),” saran Fikar.
Di akhir sesi, Fikar juga mengajak para audience untuk ikut berpartisipasi dalam mencari ide melalui jamboard Google. Founder dari Indiekraf Indonesia tersebut sebelumnya telah menyiapkan beberapa studi kasus dimana nantinya para audience akan mengeluarkan ide mereka untuk mencarikan solusi dari masalah tersebut. Cara ini dinilai lebih cepat dan efektif ketika kita ingin membuat sebuah produk.
Penulis: Achmad Faridul Himam