Kota Banda Aceh
Kota Banda Aceh adalah salah satu kota yang berada di Aceh dan menjadi ibu kota provinsi. Pasca bencana Tsunami, kunjungan wisatawan ke Kota Banda Aceh hingga saat ini berkembang sangat pesat. Wisata kuliner merupakan suatu destinasi wisata yang dinilai penting dan selalu dibutuhkan bagi para masyarakat khususnya wisatawan. Dunia kuliner tidak hanya menjadi sebuah kebutuhan primer bagi manusia, melainkan menjadi suatu gaya hidup masyarakat. Saat ini Kota Banda Aceh juga tengah gencar mempromosikan kuliner dan produk halal khas dari tanah rencong ini. Apalagi saat ini perkembangan kuliner di Aceh begitu pesat dan pegiat kuliner berlomba-lomba untuk mencari sertifikasi halal guna mendongkrak nilai jual produk yang ditawarkan. Adapun beberapa kuliner yang sudah menjadi ikon Kota Banda Aceh yaitu mie dan kopi Aceh, ayam tangkap, kuah beulangong (kari daging), timpan, asoe kaya (srikaya) dan roti cane.
Kota Banda Aceh terletak di pusat Provinsi Aceh dengan penduduk sebanyak 254.904 orang pada wilayah seluas 61,36 Km2. Keberadaan wilayah geografis Kota Banda Aceh terletak antara 05 16′ 15″ – 05 36′ 16″ Lintang Utara dan 95 16′ 15″ – 95 22′ 35″ Bujur Timur dengan tinggi rata-rata 0,80 meter diatas permukaan laut. Kota Banda Aceh terdiri dari 9 Kecamatan dan 90 Desa.
Subsektor Kuliner
Omzet subsektor kuliner kopi: 5.4 Triliun / tahun
Serapan tenaga kerja: > 3000 Orang / tahun
Jumlah penghargaan/ tahun: Belum optimal dikenal/khas Aceh
Lama Subsektor: Rata-rata sejak 2004 pasca bencana
Jumlah Kegiatan: Sepanjang tahun
Tempat Kuliner: 363 Rumah Makan/Restaurant/Coffee Shop/Warkop
-Terdapat 51 Hotel dan 18 Wisma yang diharapkan berkolaborasi dengan kuliner lokal
Jenis Kuliner: mie dan kopi Aceh, ayam tangkap, kuah beulangong (kari daging), timpan, asoe kaya (srikaya) dan roti cane.
5 Proses
Proses Kreasi
•Pendampingan unit usaha kuliner skala kecil atau industri rumah tangga melalui pelatihan kreasi produk
•Pengembangan makanan khas yang menjadi ikon kota Banda Aceh
•Membuka kerjasama kuliner dengan kabupaten-kabupaten simpul
•Kota Banda Aceh sebagai Hub untuk kuliner di provinsi Aceh
•Branding Produk Unggulan
Proses Produksi
•Menjaga kualitas standar bahan baku produksi
•Bantuan pendampingan proses produksi, alat bantu produksi serta akses bahan baku
•SOP proses produksi yang higienis, berbasis syariah dan berlabel halal dalam mendukung Visi Kota
•entitas dan nilai keunikan produk untuk bisa masuk ke pasar global melalui mekanisme ekspor produk olahan bahan makanan.
Proses Distribusi
•Perluasan informasi produk kuliner olahan rumah tangga melalui media promosi berbasis aplikasi tentang kuliner Aceh ataupun website terkait
•Mengadakan kegiatan skala lokal untuk mengenalkan potensi sektor kuliner di Banda Aceh dalam bentuk pameran atau lomba kuliner dan penyediaan sentra-sentra kuliner yang terpusat seperti food center
•Penguatan Akses distribusi produk ke kabupaten simpul
Proses konsumsi
•kerjasama/kolaborasi dengan sub sektor yang saling terkait seperti seni pertunjukan
•Tourism by doing sehingga perkembangan sektor ini menjadi cepat, seperti wawasan tentang pembuatan kopi secara langsung ketika memesan kopi di warung kopi
•Memperbanyak brand lokal dan mendukung perkembangannya
•Melakukan kolaborasi antara pelaku usaha dengan pemerintah dan pemberi modal untuk meningkatkan PDRB serta menyerap tenaga kerja secara berkesinambungan
Proses Konservasi
•kerjasama/kolaborasi dengan sub sektor yang saling terkait seperti seni pertunjukan
•Tourism by doing sehingga perkembangan sektor ini menjadi cepat, seperti wawasan tentang pembuatan kopi secara langsung ketika memesan kopi di warung kopi
•Memperbanyak brand lokal dan mendukung perkembangannya
•Melakukan kolaborasi antara pelaku usaha dengan pemerintah dan pemberi modal untuk meningkatkan PDRB serta menyerap tenaga kerja secara berkesinambungan
Peran Aktor
Akademisi:
-HAKI; Pendampingan pengenalan Produk; Penelitian Bahan Baku dan Pendidikan SDM
-Bersama aktor lain, Berupaya mensosialisasikan tentang pentingnya HAKI, sertifikasi dan standarisasi Internasional
-Akademisi berupaya mengoptimalisasi IPTEK dalam bidang pengolahan dan penjaminan kualitas produk
Bisnis:
Peran bisnis dalam subsektor kuliner terlihat dengan seringnya diadakan festival kuliner yang bekerja sama dengan aktor kreatif yang lain, sepanjang tahun.
Komunitas:
Mengambil peran pengelolaan agar praktis; Event/Festival Pengenalam Kuliner dan Pengembangan Inovasi Produk
Pemerintah:
-Pembangunan Ruang Apresiasi Publik; Ruang Pameran; Intervensi pada Pemodal untuk pengembangan usaha
-Membuka kerjasama kuliner dengan kabupaten-kabupaten simpul
-Mengadakan kegiatan skala lokal untuk mengenalkan potensi sektor kuliner di Banda Aceh dalam bentuk pameran atau lomba kuliner dan penyediaan sentra-sentra kuliner yang terpusat seperti food center
Sumber : Kotakreatif.id