Indiekraf.com – Sebagai seorang founder dari sebuah startup, pasti kita akan merasa sangat senang ketika perusahaan kita mendapatkan investasi dari seorang investor. Namun pada kenyataanya, masih terdapat startup yang malah merugi ketika sudah mendapatkan investasi.
Melihat hal tersebut, Komunitas Stasion Malang menggelar event Stasion Talks 2 dengan menghadirkan Revandi M, senior director PT Glovory Technologies Indonesia. Dalam acara tersebut, Revandi, sebagai salah satu founder startup yang berhasil mendapatkan investasi dari investor asal Arab Saudi tersebut memberikan beberapa tips yang perlu diperhatikan bagi para founder startup.
Baca juga 9 Tahun Berkarier Sebagai UX Researcher, Ini Pesan Naning Utoyo Kepada Fresh Graduate Jika Ingin Berkarir di Luar Negeri
Investasi pada umumnya adalah ketika startup yang tersebut kolaps, maka pihak investor juga ikut merugi. Sehingga pihak startup tidak memiliki kewajiban untuk mengembalikan uang yang telah diberikan dari investor tersebut.
Meski begitu, uang dengan jenis investasi seperti ini juga tidak bisa digunakan sembarangan. “Tetapi bukan berarti duit investasi itu bisa dibuat untuk membeli mobil atau rumah, jadi harus sesuai dengan proposal yang diajukan,” ujar Revandi.
Selain itu, ada juga investasi yang mengahurskan pihak startup mengembalikan uang dari investor, yaitu convertible debt. Menurut Revandi, ini yang perlu diwaspadai. Jika kita tidak paham, maka kita bisa terjebak dalam situasi yang tidak enak.
Revandi menceritakan bahwa terdapat salah satu rekannya yang tidak memahami hal tersebut. “Mereka tidak memahami istilah convertible debt. Tetapi produknya gagal, akhirnya Ia kembalikan sisa-sisa uang kepada investornya,” ujarnya.
Baca juga Internship vs Sertifikasi, Mana yang Lebih Penting? Ini Jawaban Naning Utoyo
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami kontrak atau MoU yang diberikan oleh investor agar kita juga bisa merencanakan strategi yang lebih efektif, sesuai dengan jenis investasi yang didapatkan.
Selain itu, ketika kita sudah mendapatkan investasi, kita juga harus totalitas dalam bekerja. Jangan sampai komunikasi kita dengan pihak investor menjadi rusak akibat kinerja startup yang kita bangun kurang maksimal. Hal ini tentunya juga akan berimbas pada nama baik perusahaan, atau bahkan nama baik pribadi.
Dengan begitu, usahakan ketika startup kita sudah mendapatkan investasi, kita juga harus berusaha untuk membangun strategi manajemen yang baik. “Manajemen adalah pondasi bagaimana perusahaan itu bisa berkembangan atau tidak,” ujar Revandi.
Penulis: Achmad Faridul Himam