Indiekraf.com – Memiliki pekerjaan di dunia digital saat ini sedang banyak digemari. Tapi, bagaimana sebenarnya suka dan duka memiliki pekerjaan di salah satu perusahaan terbesar yaitu Facebook? Ini dia cerita Renata Aryanti yang berkat kerja kerasnya berhasil kerja di Facebook!
Kerja di Facebook Seperti Renata Aryanti, Apa Suka dan Dukanya?
Sosok Renata Aryanti patut diberikan apresiasi yang besar. Dirinya sukses berkarir di salah satu perusahaan terbesar di dunia yaitu Facebook. Perusahaan tersebut tentu menjadi salah satu perusahaan ‘impian’ bagi banyak orang. Dikutip dari wawancaranya dengan Urbanasia, Renata banyak menjelaskan mengenai pekerjaannya.
Kerja di Facebook memang sebuah mimpi yang besar. Tetapi, ternyata hal itu membutuhkan usaha yang sangat keras lho. Lewat perjuangan panjangnya, Renata kini sukses memegang amanah sebagai Director Engineering of The Social Impact Team di Facebook California.
Awal Kerja di Facebook karena Tertarik Bekerja di Bidang Teknologi
Renata Aryanti menjelaskan cerita awalnya saat ia masuk ke dunia kerja teknologi seperti sekarang. Awalnya, Renata berkuliah di University of Wisconsin-Madison dan mengambil jurusan Ilmu Komputer. Tak sampai di situ, ia melanjutkan S2 nya di Stanford University. Bisa dibilang, ia memang tertarik dengan dunia teknologi, namun saat itu masih belum mengetahui pasti ingin kerja di perusahaan apa.
“Sebelumnya saya kerja di Yahoo 2 tahun, terus lanjut S2 karena saya ingin bekerja di bagian yang lebih mengarah kepada pembuatan produk-produk. Jadi saya join di Facebook, karena banyak digunakan mahasiswa dan orang Indonesia juga. Jadi dari situ saya mulai karier berkembang di Facebook,” jelas Renata.
Pentingnya Aset Diri untuk Berkembang di Perusahaan Digital
Perempuan asal Semarang ini mengaku bahwa dirinya memerlukan waktu untuk bisa mengikuti work-pace yang ada di Facebook. Namun, ternyata lingkungan kerja di Facebook sangat terbuka dan sangat open-minded. Dirinya juga menambahkan bahwa mereka menggunakan istilah ‘feedback is a gift’ dimana masukan adalah sebuah hadiah.
Di sebuah kesempatan, Renata bersama timnya bahkan pernah mengusulkan adanya proposal fokus untuk devices yang lebih kecil. Hal itu ia ambil dari pengalaman di Indonesia yang banyak memakai ponsel memori kecil. “Dari situ pemikiran atau latar belakang saya yang berbeda itu menjadi aset, karena dari situ saya bisa membawa pemikiran yang baru. Dan itu adalah project Facebook Lite yang digunakan banyak orang,” pungkas Renata.