Indiekraf.com – Kota Malang kembali menjadi sorotan dunia kreatif internasional. Hari ini, tim Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) UNESCO Creative Cities Network (UCCN) yang dipimpin oleh Harry Waluyo, melakukan kunjungan kerja ke Kota Malang untuk melakukan penilaian tahap akhir terhadap pengajuan Kota Malang sebagai anggota jaringan kota kreatif UNESCO.
Selama dua hari, tanggal 25-26 September 2024, tim Panselnas melakukan visitasi lapangan ke berbagai lokasi ikonik di Kota Malang, seperti Kayutangan Heritage, Balaikota Malang, Candi Badut, SD SMP Insan Amanah, Startup Majoo, KEK Singhasari, Malang Creative Center. Kampung Warna-warni, dan sejumlah kawasan kreatif lainnya. Dalam kunjungan ini, tim Panselnas berkesempatan melihat langsung potensi dan kreativitas yang dimiliki Kota Malang.
Harry Waluyo, selaku Ketua Tim Panselnas, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang dan seluruh stakeholder terkait dalam mengembangkan industri kreatif. “Kota Malang memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi anggota jaringan kota kreatif UNESCO. Kami sangat terkesan dengan semangat kreativitas dan inovasi yang ditunjukkan oleh masyarakat Malang,” ujar Harry.
Kepala Bappeda Kota Malang sekaligus Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang, Dwi Rahayu menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan tim Panselnas. “Kunjungan ini merupakan bentuk apresiasi atas upaya kita dalam mengembangkan Kota Malang sebagai kota kreatif. Kami berharap Kota Malang dapat lolos dalam seleksi akhir dan bergabung dalam jaringan kota kreatif UNESCO,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan ST MM mengatakan Kota Malang punya segalanya untuk menjadi kota kreatif. Menurutnya, landasan kreatif di Kota Malang sudah terbangun dengan baik dan berkelanjutan. Pj Iwan yakin keberadaan MCC semakin menumbuhkan potensi kreatif dan mengampu segala sumber daya yang ada.
Menurutnya, identitas Kota Malang sebagai kota pendidikan juga memberikan keuntungan tersendiri. Pj Iwan mengatakan keuntungan ini dibuktikan dengan maraknya kegiatan kreatif di MCC yang sebagain besar didominasi pelajar dan mahasiswa.
“Saya berkeyakinan Malang punya segalanya. Pondasinya sudah terbangun, sudah sustainable. Proses bisnis ditunjang dengan adanya MCC sebagai inkubator 17 sub sektor Ekraf di Kota Malang, sumber daya ini yang akan terus kita kuatkan bersama,” kata Pj Iwan pada Senin (23/9/2024).
“Kota malang sebagai kota pendidikan juga ikut berpengaruh, ada keuntungan disitu. Bisa kita lihat aktivitas di MCC, dominasinya pelajar dan mahasiswa artinya mereka juga bisa sebagai pelaku, bisa juga sebagai market potensial,” sambungnya.
Info Lebih Lengkap bisa kunjungi laman : creative.malangkota.go.id
Baca Juga :